Wow, I recommend this movie to everyone who loves sports especially american football and Al Pacino...(heheheh..) I hardly remember about the movie details, but I assure you that it is worth to watch...sorry couldn't give you a proper review.. :)
Kali ini aku mau cerita pengalaman wawancara kerja, tapi karena lumayan banyak ya pengalamannya, jadi aku tulis beberapa yang berkesan saja. Yang pertama adalah saat aku masih kuliah, kakakku cerita ada info lowongan kerja sebagai SPG di kantornya. Saat itu aku masih kuliah ya, di FH. Tapi tertarik banget sama yg namanya nyari duit meski cuma sebagai SPG. Produknya sendiri adalah energy drink. Cara kerjanya itu SPG didrop ke perkantoran2, lalu nawar2in ke bapak2 pekerja kantoran untuk beli produk kita. Kata kakakku lumayan gajinya, apalagi komisinya kalau kita bisa jual banyak. Mahasiswi juga banyak yang kerja di situ, jadi tentu saja aku tertarik. Esoknya, berbekal surat lamaran dan CV, aku pergi ke kantor kakakku di kawasan industri Pulogadung. Karena jaraknya yg jauh dari jalan raya, maka turun dari bus aku naik ojek. Agak kesal karena nambah ongkos, tapi enggak mungkin juga aku jalan kaki dari depan, bisa basah keringat dan lepek aja penampilanku. Sampai di kantornya, sudah ada bel...
Aku pun, pernah patah dan terluka. Hidup tiba2 terasa tak pernah benar2 mudah untukku. Namun saat aku menyalahkan keadaan, semakin aku merasakan kehampaan. Semakin aku mencari2 penyebab masalahku, semakin aku merasa Allah membenciku. Tapi aku beruntung, masih ada dalam diri ini yg menuntunku untuk luruh di atas sajadah, berkeluh kesah dan menumpahkan segala amarah, lalu tiba2 semua menjadi biasa-biasa saja. Masalahku, biasa. Kemarahanku, tak berguna. Kesedihanku, hanya membuatku semakin tak berdaya, dan semakin sering aku mengadukan masalahku kepada Allah, semakin tak ada artinya permasalahan dan keluh kesah yang kucurahkan. Dunia ini lebih dari itu, hidupku ini lebih dari sekedar menyesali nasib, atau merutuki perbuatan seseorang kepadaku. Aku tak perlu terpengaruh akan tindakan orang lain, karena jika pun aku mati karena meratapi hidupku, dunia akan tetap berputar. Aku dalam perputaran kosmis adalah lebih remeh daripada sebutir debu. Tapi aku butuh duniaku, aku butuh...
Bukan...bukan mau cerita soal geng motor... Jadi gini ceritanya... Beberapa hari yang lalu bungsuku yang masih kelas 3 SD ngomong ke aku. Ma, kenapa sih mama nggak nge-geng sama mamanya temen-temen aku. Lalu dia sebutkan deh nama-nama teman-temannya yang sering nongkrong di rumah salah satu temannya kalau jam penjemputan. Aku cuma nyengir. Yaa gimana yhaa. Dari zaman kakak-kakaknya masih wajib belajar 12 tahun juga aku mah nggak pernah mengakrabkan diri sama mamah-mamah yang lain. Tapi dulu sih alasannya karena sibuk cari nafkah hehehe. Sebenarnya aku nggak terlalu timid juga, aku masih bergaul, kalau ada acara ngumpul-ngumpul, aku hadir kok. Di grup juga aktif. Cuma ya mungkin krn age gap yg lumayan, jadi aku suka ngerasa cringy sendiri kalau ngobrol dengan mamah-mamah milenial. Ngngngng...monmaap ini excuse banget sih...hehe Sebenarnya aku tuh sama temen seangkatan aja garing. Jokes aku seringkali nggak nyambung, atau jarang ada yang paham aja gitu, semacam aku berasal dari planet la...
Comments