Thursday, August 30, 2007

Britamerican Hollyrocks!

Start:     Sep 9, '07 2:00p
End:     Sep 9, '07 6:00p
Location:     Planet Hollywood Cafe
tribute-like concert, playing: Pearl Jam, Collective Soul, Oasis, Muse etc....

HTM Rp. 50 - 60 K only

I hope 80% playing Pearl Jam..Do the Evolution!

The Lord of The Ring - Trilogy

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
The most beautiful movie ever...

The Lord of the Rings film trilogy comprises three live action fantasy epic films; The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001), The Lord of the Rings: The Two Towers (2002) and The Lord of the Rings: The Return of the King (2003). For simplicity, the titles are often abbreviated to 'LotR', with 'FotR', 'TTT' and 'RotK' for each of the respective films.[1]

Set in the fictional universe of Middle-earth, the three films follow the young Hobbit Frodo Baggins as he and a Fellowship embark on a quest to destroy the One Ring, and thus ensure the destruction of the Dark Lord Sauron. However, the Fellowship becomes broken, and Frodo continues the quest together with his loyal companion Sam and the treacherous Gollum. Meanwhile the Wizard Gandalf and Aragorn, heir in exile to the throne of Gondor, unite and rally the Free Peoples of Middle-earth in several battles cumulating in the War of the Ring. The Wizard Saruman is defeated, The Ring is destroyed, and Sauron and his forces are vanquished.

The movies were directed by Peter Jackson and released by New Line Cinema. The trilogy is based on the book The Lord of the Rings by J. R. R. Tolkien and follows its general storyline, despite some deviations. Considered to be one of the biggest movie projects ever undertaken with an overall budget of $280 million, the entire project took eight years, with the filming for all three films done simultaneously and entirely in Jackson's native New Zealand.

The trilogy was a large financial success, with the films being the 14th, 7th and 2nd most successful of all time, respectively, unadjusted for inflation. The films were critically acclaimed, winning 17 Academy Awards in total, as well as wide praise for the cast and innovative practical and digital special effects.[2][3][4]

Kung Fu Hustle

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Amid the chaos of pre-revolutionary China, small time thief, Sing, aspires to be one of the sophisticated and ruthless Axe Gang whose underworld activities overshadow the city. Stumbling across a crowded apartment complex aptly known as “Pig Sty Alley,” Sing attempts to extort money from one of the ordinary locals, but the neighbors are not what they appear. Sing’s comical attempts at intimidation inadvertently attract the Axe Gang into the fray, setting off a chain of events that brings the two disparate worlds face-to-face. As the inhabitants of the Pig Sty fight for their lives, the ensuing the clash of kung fu titans unearths some legendary martial arts Masters. Sing, despite his futile attempts, lacks the soul of a killer, and must face his own mortality in order to discover the true nature of the kung fu master.

personal note: huaaaaa...lucuuu...kereen...film kocak yang digarap serius, menghasilkan karya stephen chow yg fenomenal..hehehe...I love stephen chow...

Pay It Forward

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Like some other kids, 12-year-old Trevor McKinney believed in the goodness of human nature. Like many other kids, he was determined to change the world for the better. Unlike most other kids, he succeeded.
"...When someone does you a big favor, don't pay it back... Pay It Forward"

The moral of this film strucked me. Yet I never be able to practice the theory...:) Kevin Spacey, Haley Joel Osment, and Helen Hunt are fantastic.
I personally don't like the ending. Why did the kid have to die? is it to remind us about some people so worse of them, that can't be helped and only bring disappointment? Well, the answers are always in both sides stories though..
and I don't like a dramatizing-made endings...

Live at Benaroya Hall

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Pearl Jam
the best accoustic album. The songs and the mission of bringing them is match, especially to those who want to ride a journey to the depth of Eddie Vedder's mind (ini mah bisa2nya gw aja ..hehehe)
Ga rugi belinya, lagunya banyaaakkkk...puaassss....

Wednesday, August 29, 2007

phoenixflypartdeux

http://www.phoenixfly.com
websitenya Graha, salah satu plettonic Jakarta

Orgasm A Little Otherwise.wmv




kisah dari Panti Asuhan

oleh : Irfan Khasirun - http://family- writing.com

Sore itu kami sholat maghrib di panti asuhan, setelah siangnya mengisi acara pada milad panti asuhan ini. Bulan lalu pengurus panti datang ke rumah untuk mengundang kami sebagai pengisi acara.

Selepas sholat kami berbincang-bincang dengan pengurus panti dan beberapa anak yang tinggal disana. Sambil menunggu rekan-rekan yang lain, aku sempatkan ngobrol dan bertanya-tanya dengan pengurus panti.
Ada berapa orang yang tinggal disini, dari umur berapa saja, dari mana saja asalnya, dan pertanyaan standar lainnya.

"Setiap selesai sholat maghrib mereka berkumpul seperti ini Pak?", tanyaku sambil memandang ke dalam ruangan. Anak-anak itu sudah duduk rapi, masing-masing memegang Al Qur'an. Sambil mendengar ceramah, ada beberapa yang saling bercubitan, ada pula yang kecikikikan, ntah apa yang mereka tertawakan. Yang jelas sorot mata anak-anak itu tampak kocak, berarti ada sesuatu hal yang membuat mereka tertawa seperti itu.

"Ya benar Dik, memang setiap selesai maghrib mereka berkumpul disini. Nanti setelah sholat Isya kami makan malam bersama" jawabnya sambil menyuguhkan segelas kopi hangat padaku.

"Tapi ada juga beberapa yang masih tinggal diatas", tambah beliau seraya menengadahkan kepalanya menuju lantai 2 panti itu.

"Oh.., masih ada yang diatas ya Pak?", tanyaku setengah heran. "Berarti penghuni panti ini banyak juga ya?" batinku. Soalnya ruangan aula tempat mereka berkumpul sekarang sudah terlihat ramai sekali. Perkiraanku lebih dari 70 penghuni panti sedang duduk bersila diruangan itu. Kalau diatas masih ada berarti total keseluruhannya lebih banyak lagi dong.

Sambil menyeruput kopi hangat itu aku minta izin ke beliau untuk naik ke atas. Soalnya sejak kecil aku belum pernah masuk ke panti asuhan.
Ada sebuah pertanyaan yang selalu hinggap di hatiku. "Bagaimana sih suasana di dalam panti asuhan?". Beliau memberikan restunya dan mempersilahkan aku naik melalui tangga luar.

Aku naiki tangga itu satu persatu. Lantas terbayanglah dalam benakku seandainya aku terlahir sebagai yatim piatu, mungkin di tempat seperti inilah aku tumbuh dan besar. Begitu sampai di lantai dua, aku baca beberapa tulisan yang dicetak dengan ukuran teks yang besar. Isinya seputar peraturan-peraturan dan pengumuman. Disamping dinding yang penuh tulisan itu ada ruangan dengan pintu yang terbuka lebar. Agaknya itu adalah ruangan pengasuh panti. Tapi tak ada siapa-siapa disana. Barangkali sedang ikut bergabung di aula bawah.

Tak lama aku disitu, kaki ini lantas kubawa menelusuri koridor lantai 2 menuju kamar-kamar yang mulai terlihat jelas. Bangunan ini tak begitu besar. Di lantai dua tidak ada ruangan yang kosong. Semuanya menjajar kamar. Kira-kira ukurannya 4 x 6 meter. Lumayan besar juga. Tapi dari daun jendela aku lihat masing-masing ruangan diisi empat sampai
lima tempat tidur bertingkat. Ruangan kedua yang kutemui ini masih sepi dari orang. Hanya terlihat jejeran tempat tidur dari kayu, kasur-kasur dengan seprai berwarna kusam, baju-baju bergelantungan disana-sini. Aroma yang singgah dihidung terasa aneh. Aroma kehidupan bersama di satu tempat dalam jumlah yang banyak.

Kira-kira tiga atau empat kamar setelahnya terdengar suara beberapa bocah. Kuputuskan untuk menuju kesana saja. Ingin rasanya bertanya-tanya atau sekedar say hello.

Belum sampai langkahku menuju asal sumber suara itu. Tiba-tiba daun pintu ruangan yang kutuju terbuka. Tampaknya mereka mendengar langkah kakiku. Lalu keluarlah tiga bocah yang kira-kira usianya tiga atau empat tahun. Mereka berebut cepat untuk melalui pintu itu, lalu berlari berkelebat menujuku. "Ah.. tampaknya mereka sedang bermain kejar-kejaran" , tebakku dalam hati.

Tapi tidak, mereka tidak sedang bermain. Mereka berlari sambil menangis, berlomba untuk memeluk ayahnya. Sudah bertumpuk mungkin rasa rindu dalam hati mereka sehingga langkah bocah-bocah itu begitu bergelora untuk secepat kilat menuju pelukan ayah mereka. "Ayaaah..", kata seorang anak menjerit. "Ayaaah…", jerit yang satu lagi. Sementara sianak yang bertubuh paling kecil tak berteriak. Dia fokus mengerahkan seluruh tenaganya melawan cepatnya gerakan kedua anak yang lain.

Aku lihat kebelakang. "Siapa gerangan yang mereka sebut ayah itu?". Tapi tidak ada siapa-siapa. Lantas siapa ayah yang mereka teriaki?
Tiba-tiba aku rasakan terjangan tiga orang anak sekaligus yang berlomba naik ketubuhku sambil berteriak "ayah..!". Entah bagaimana ceritanya, dua anak sudah ada dalam pelukanku. "Ini ayah Arif…", teriak si bocah yang kugendong dengan tangan kananku. Wajahnya dibenamkannya ke leherku sambil melepas tangis dan berteriak "Ini ayah Arif". Rekannya satu lagi yang bertengger di tangan kiriku tak mau kalah. "Ga.., ini ayah Zainal..". Sementara si kecil yang kalah bersaing memeluk kakiku sambil menggapai-gapai agar diikutkan naik keatas seperti dua temannya. Pipinya telah basah dengan air mata. Tangisnya pun memecah naluriku untuk segera merengkuhnya.

Aku masih belum sempat berfikir, apa yang sedang terjadi ini? Eratnya pelukan mereka dan pilunya tangis kerinduan mereka membuatku hanyut dalam deru emosi yang mengaharu biru. Dalam benak mereka ternyata akulah ayahnya.

Pelukan mereka begitu erat, sampai-sampai aku tak kuasa untuk bergerak. Cecep, si kecil yang kalah bersaing tadi belum sempat pakai celana saat keluar pintu itu.
Ada benjolan besar di kepalanya, dugaanku itu tumor. Tangisnya Cecep yang paling menjadi. Arif dan Zainal sudah merasa nyaman, sedang Cecep masih menangis pilu.

Aku turunkan kedua anak yang sedang kugendong. Tapi pelukannya itu loh,… seperti mengungkapkan padaku. "Jangan tinggalkan aku ayah…". Aku tak punya cara untuk meyakinkan mereka bahwa aku bukanlah ayahnya. Tatapan mata mereka begitu menyayat hatiku. Tatapan yang berkata "Ayah… aku rindu".

Masya Allah, sebegitu hebatnyakah siksaan psikologis yang mereka alami? Sehingga semua orang yang mereka temui dianggap ayah? Arif yang tadinya membenamkan kepalanya di leherku, kini sudah mulai menyelidi apakah orang yang dipeluknya kini benar-benar ayahnya atau bukan. Di pegangnya kancing bajuku, dirabanya daguku, dan di perhatikannya wajahku dalam-dalam penuh selidik. Agaknya dia sudah mulai sadar bahwa aku bukan ayahnya. Barulah dekapan maut itu agak dilunakkannya.

Lebih dari 10 menit baru mereka ga ngotot lagi memelukku. Sebelumnya mereka bagaikan singa lapar, dan aku adalah mangsanya. Singa-singa itu tak mau melunakkan cengkramannya hingga sang mangsa sudah tak bernyawa lagi. Kuusap air mata mereka satu persatu, dan kini ganti air mataku yang mengalir.

Malam itu serta merta aku merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini. Malam itu pula aku lantas telepon kedua orang tuaku nun jauh disana. Mereka heran karena baru kali ini aku menangis saat nelpon. Kusampaikan rasa terimakasihku karena mereka sudah membesarkanku. Kusampaikan juga rasa terimakasihku kepada Allah yang memberikanku kesempatan bertemu dengan kedua orangtuaku secara utuh hingga saat ini.

Malam itu aku menangis.., sepanjang jalan Lembang menuju
Bandung aku terus menangis. Tetes air mataku tak kunjung usai. Entah mengapa aku jadi melankolis sekali. Jiwaku tergugah. Teringat sebuah ayat yang hanya mampu kuhapal saja selama ini. Lewat pengangalaman di panti tadi, Allah telah memberikan penjelasan padaku tentang ayat yang hanya sangup kujahirkan saja sejauh ini.

"…Wa amma idzaa mabtalaahu faqadara 'alaihi rizqahu, fayaquulu rabbi ahaanan. Kalla balla tukrimunal yatiim, wa laa tahaadhuna 'ala tho'amil miskiin… " (..Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezkinya, maka dia berkata 'Tuhanku menghinakanku' . Sekali-kali tidaklah demikian!, Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin..) - Q.S Al Fajr : 16-8.

Tuesday, August 28, 2007

Klenik...hiiyyy

Membicarakan klenik, rasanya membicarakan penyakit lama masyarakat kita. Disadari atau tidak, orang Indonesia sulit sekali mengenyahkan perklenikan dari pranata masyarakat (eh, bener ga sih istilah gw? hehe..). Padahal katanya mayoritas Islam, tapi kok masih percaya dukun? nah loh...

Ironisnya mayoritas dukun di Indonesia itu pakai embel-embel agama Islam, nah mungkin disitu penyakitnya. Karena berkedok agama, maka banyak org Islam yang mengira boleh-boleh saja penyakitnya disembuhkan dengan jimat, wong jimatnya bahasa arab, dukunnya baca ayat2...(ntah ayat apa..ayat2 cinta kallee..) atao supaya usahanya lbh lancar, kedudukannya aman (meskipun korupsi), biar disayang banyak orang, cepet jodoh (meskipun suami orang..hehe..) halah...gila banget! kadang2 niatnya aja uda ga bener, tapi ko masih berani pake ayat2 Allah, ga takut kualat apa ya? si korban kadang2 ntah sadar atao tidak, menganggap hal tersebut sebagai bagian dari ikhtiar (yang memang diharuskan oleh agama).

Yang lebih aneh lagi, para dukun, kiyai, paranormal dsb ini rata2 mengaku memang memiliki jin. katanya sih jin Islam, yang membantu ikhtiarnya para korban (atau klien?) ini.

tapi pls deh...coba buka AQ surat Jin. ayat 1 smp 6 (kalo ga salah) bukannya disitu dibilang  bahwa minta tolong kepada jin itu sia-sia belaka? sudah dilarang lagi sama Allah. Ko masi dilakonin tho? katanya kiayi, haji?? ko masih menafikan ayat ini?

Terus terang saya sangat kasihan pada para korban (atau klien). Sudah dibodohi, disuruh bayar pula..katanya buat mahar, supaya lebih ces pleng aji2nya. Kadang-kadang mereka orang2 sakit yang menghindari RS selain karena biayanya besar dan juga ga menjanjikan kesembuhan (ya iyalah sudah jelas yg menyembuhkan itu hanya Allah dan diri kita sendiri kok). Kasihan kan, mengharapkan kesembuhan dari para dukun yang ga jelas ini. Biasanya mereka memang sudah hampir putus asa atas penyakitnya atau atas hidupnya. Kalopun sembuh atau survive dari masalahnya, menurut saya, itu karena kuatnya sugesti dari dalam dirinya. Sangking percayanya sama dukun itu.

Hebat kan orang Indonesia ini? sama dukun percaya, tapi sama Allah dan dirinya sendiri yang menyembuhkan malah kurang percaya...

Percaya deh, obat hanya meringankan penderitaan, yang nyembuhin cuma diri kita dan Allah semata. Buktinya, nyokap gw, bertahun-tahun minum obat diabetes malah kena sakit ginjal krn kebanyakan obat diabetes. Diabetesnya sendiri ga sembuh tuh. dokternya juga uda bilang malah, diabetes itu ga bisa sembuh, hanya bisa diringankan. cape kan? dokter dan dukun sama aja. tergantung kitanya juga.

Dan yang paling sedihnya lagi...nyokap gw sekarang uda ga percaya dokter lho.

Beliau beralih ke paranormal...huaaaaaaaahuuuaaaaaa.......tidaaaaaakk.....

that's why I can't stop thinking, to Paranormal wherever you are, HOW COULD YOU?????

 

NB: gw sekarang cuma berharap, berobat kemanapun, selama harapan dalam diri nyokap gw masih kuat, semoga itu bisa mensugesti kesembuhannya. Gw tau sih sebenernya akar penyakitnya nyokap. Cuma gw belom bisa ngeyakinin beliau bhw kesembuhan ada pada dirinya sendiri.

"..Ya allah, semoga terbukalah pintu hati dan fikiran mama tersayang untuk dapat mengolah rasa dan seluruh jiwa, hanya kepadaMu saja...bahwa tiada daya dan upaya melainkan dari Engkau saja semata-mata..amin"

wallahualam bi sawab

Note: Tulisan ini tidak ditujukan utk sebagian orang, para alim yang memang memiliki kemampuan menyembuhkan tanpa embel2 komersil, melainkan Lillahi Taala. Semoga amal jariyahnya diterima di sisi Allah SWT. Amin.

 

 

Any Given Sunday

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Sports
Wow, I recommend this movie to everyone who loves sports especially american football and Al Pacino...(heheheh..)
I hardly remember about the movie details, but I assure you that it is worth to watch...sorry couldn't give you a proper review..
:)

ular_nakal.wmv




This video is so real...I can't stop laughing...oh, that poor man...I don't mean to laugh at you, but really...hopefully nothing bad happen to you...:))

Monday, August 27, 2007

Faza's B' Day!

huaah...terlambat nulis blognya...

bukan brati ta sayang dan ta cinta ya faza, tapi krn mama sibuk banget kemarin di kantor, bahkan ga sempet buka email...

Faza minta dinosaurus yang karnotaur, karena dinosaurus yg dulu mama beliin tyt herbivora semua. Sebenernya mama uda pernah beliin faza dinosaurus yg banyak T-Rexnya, tapi entah gimana pada hilang dan sisa 2...(Faza bilang krn banjir..padahal mmg segala mainan ditangan faza kalau tdk rusak ya hilang..hehehe..)

Maaf ya sayang, tadi malem mama cape banget, ga jadi ke toko utk cari mainan dinosaurus buat Faza. Mama ga nyangka Faza bakalan nangis dan ngomong "...faza ulang tahun ga ada apa-apa..", karena mama kira faza uda cukup ngerti bahwa org Islam ga perlu ngrayain ulang tahun...ternyata faza memang blm ngerti, atau malah terpengaruh sama celoteh org lain atau media?

yang jelas, mama juga ga mau maksain faza utk mengerti, dan satu hal, mama ga mau faza jadi sedih...jadi tadi pagi mama minta tlg uwa utk beli kue ultah dan nanti sore pasti mama beliin dinosaurus karnivoranya...asiiikkk....

Ga papa yah telat, yg penting faza mamam kue ultah dan dapet hadiah dari oom dan mama...

You deserve to be happy my dear...I love you...

I believe there will be a time for you to understand...

" Ya Allah, terima kasih atas segala nikmat Mu yang Engkau berikan kepada kami semua, hingga kami dapat hidup dan berbahagia sampai saat ini ...Semoga kami semua tetap dalam iman Islam dan terhindar dari segala kesulitan, kesempitan dan dapat menjadi berkah serta berguna bagi lingkungan, agama dan negara...amin ya Robbal alamin"

 

Birthday

Start:     Aug 27, '07 06:00a
End:     Aug 27, '07 09:00a
HAPPY B'DAY SAYANG...

Thursday, August 23, 2007

Quantum Ikhlas

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Erbe Sentanu
One day I have been borrowed by one of myfriends, this book, a litlle odd square book (I think the size quite unusual), and I only caught a glimpse of the contents which made me feel curious. So a week after, I ran to the book store and bought it (finally). Actually this book is more like a manual book of the CD that was put inside it. At first I thought the CD was the bonus, but more I figured that the CD is the main point. Well, it really shouldn't be argued though..heheheh...

Anyway, this book is fantastic!
the author really tries to open our minds about the Quanta Energy that exists in the universe, yet we still haven't realized it. Everything in this world is coming from nothing and through a good treatment, we can create and obtain anything we want in this world. Sound impossible, but after reading this book, not only getting what we want, we will also experience a fantastic feeling, called "Ikhlas".
And it's not a matter of receiving, but it's a matter of believing, I suppose...

Buy this book, not borrow, and feel the best feeling that you've ever dream of...

Faza's B' Day!

Start:     Aug 27, '07 06:00a
End:     Aug 27, '07 12:00p
my baby boy's getting older...

No complain, pliss...

just after the meeting was off, I had some sort of butterfly in my stomach ...Gosh, thinking about the project that we handle, with limited manpower as well as fund! O-M-G

this is huge project, almost impossible, and rather emosional, actually...

but as creatures with fantastic gift called brain (and beauty..in my case..haha), we just have to head up, and face the challenge and win them..

ya know, I feel better to think about the benefit that we'll earn in the future rather than the difficulties in the time being...hehehe...I don't know whether it's right or wrong, I just wanna make this whole damn things done perfectly as we projected and I could get a good night sleep...hmmmm

Dear God Almghty, pls let our dream come true..amin...