Sunday, December 16, 2007

INTO THE WILD

Rating:★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Jon Krakauer
Sejatinya, menurut saya, setiap petualangan adalah pencarian. Dan temuan atas pencarian itu selalu menjadi hal yang tak terlupakan.

Namun akan halnya Chriss Mc. Candless, penemuannya tak kan pernah dapat diingatnya sendiri, karena ia telah melebur bersamanya.
Menyisakan sesak bagi kita, orang-orang yang membaca kisahnya.

Disuguhkan dalam gaya reportase, tak membuat buku ini menjadi membosankan. Ada memang bagian-bagian yang menggoda untuk di-skip, tapi saya berusaha (keras) untuk tetap membacanya, karena takut kehilangan maksud dari Mr. Krakauer.

Sebagai pembelaan terhadap pandangan beberapa orang yang menyebut aksi Mc Candless dan orang-orang semacamnya gila dan nekad (beberapa menganggap bodoh), maka penulis mengisahkan pula beberapa petualang yang sama-bahkan lebih nekad daripada Chriss Mc Candless. Kisah-kisah yang memberikan pesan kepada kita, bahwa pada akhirnya, dibutuhkan lebih dari sekedar tekad membaja dan keberuntungan saja dalam menghadapi alam liar. Persiapan dan kewaspadaan yang lebih baik, mungkin dapat menyelamatkan kita dari ganasnya alam liar.

Saya pribadi lebih suka filmnya daripada bukunya...mungkin karena alasan-alasan dibawah ini:
• disutradarai oleh Sean Penn
• illustrasi musik oleh Eddie Vedder
• pemeran Mc Candless-nya perpaduan antara leonardo di caprio & joaquin phoenix (alias good looking & good actor)
• lebih dramatis
• nontonnya bareng temen-temen ..(ini yg paling utama..;-))

udah ah...

Sunday, December 9, 2007

Qadr


bagai layar waktu yang telah diputar
yang lalu tak bisa diulang lagi
awan mendung yang tertiup angin
menyisakan lagit cerah penuh warna
di atas sana

"hujan yang turun telah bersihkan kelam yang tertata sekian lama"

hanya ada satu ucap,

semuanya telah berjalan dengan semestinya

Monday, December 3, 2007

PJ GO GREEN!!!


Saya kira, kita sekali lagi patut mengangkat gelas untuk band kesayangan kita: Pearl Jam. Mencintai karyanya, mengagumi personilnya, terlebih lagi menghormati movement mereka. Langkah terpenting band ini adalah soal kepeduliannya pada lingkungan hidup.

Kita semua tahu, isu pemanasan global tengah menghangat dimana-mana. Desember ini, di Bali, konfrensi internasional untuk Climate Change tengah digelar. Amerika, penghasil gas emisi terbesar di dunia, tetap menolak menandatangani Protokol Kyoto. Pearl Jam ada di barisan artis/band yang mendukung kampanye hijau. Tanpa kita sadari, band ini, sudah satu dekade terakhir menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan hidup.

Pearl Jam menyadari isu lingkungan penting terkait dengan aktifitas mereka yang sarat karbon. “Saat kita tur, kita memakai pesawat, bus, banyak van dan mobil. Kita memakai banyak listrik di hotel, di panggung. Ada banyak kendaraan yang datang dan pergi ke tempat pertunjukan. Venue menggunakan banyak daya, dan hampir seluruhnya itu menghasilkan karbon,” gitaris Pearl Jam, Stone Gossard memberi alasan.

Saking pentingnya, Stone pernah rela melewatkan tugasnya sebagai band pembuka untuk The Who pada 23 September 2002 di House of Blues di Chicago karena memiliki komitmen dengan Conservation International Partnership. Tahun 2003, Pearl Jam melakukan eco-audit atas kegiatan bisnis band itu.

Setelah audit itu, Pearl Jam menjalankan konsep carbon neutral untuk semua konser mereka. Setahun kemudian band ini ikut mendanai sejumlah usaha untuk mendapatkan sumber energi alternatif. Salah satu hasilnya ialah pembangunan sumber energi surya di Madison, Wisconsin.

Pada 2005, Pearl Jam mengganti semua armada busnya dan menggunakan kendaraan berbahan bakar biodiesel. Mereka juga membayar sejumlah dana atas sekitar 5700 ton CO2 yang dihasilkan rombongan ini selama tur. Pearl Jam juga menyumbangkan pendapatan mereka sekitar 50.000 dolar untuk pemeliharaan hutan Madagaskar seluas 800 hektar.

Pearl Jam juga telah menginvestasikan lebih dari US$ 120.000 ke sembilan organisasi yang mempelajari perubahan cuaca dan mencari sumber energi baru. Tiga diantaranya American Solar Energy Society, Bonneville Enviromental Foundation, dan Cascade Land Conservacy. “Kami bekerja sama dengan grup-grup ini, untuk mengurangi emisi karbon yang kami hasilkan. Kami berharap Pearl Jam bisa mengurangi kadar emisinya selama perjalanan tur dan bisnis hingga 0 %,” begitu rilis website Pearl Jam.

Band ini juga menduduki peringkat pertama 15 Green Musician and Band versi situs peduli lingkungan Grist (www.grist.org) bersama Green Day, Tom Yhorke, dan The Roots. Menariknya, mereka enggan mempolitisir gerakan ini. “Saya lebih nyaman memikirkan hal ini dalam pola pikir band kami dan apa yang kita lakukan untuk itu,” kata Stone.

Kini, bersandar pada apa yang dilakukan oleh Pearl Jam, apa yang sudah kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan?
Let’s start from your own room!


BY WISNU WAGE

Friday, November 30, 2007

pearljam in accoustic

Start:     Dec 16, '07 7:00p
End:     Dec 16, '07 11:00p
Location:     Blues Bar cafe, Menteng
kayanya bakalan asik banget neeh

Thursday, November 1, 2007

daily bread

Fortune is like a good friend
It may not be around us all the time, but it’s always there for us, expecting to see us…

At a sudden those sentences popped up in my mind, just when I was on the way to office. I think the trigger was what happened the other day. It’s simple, when I got back from the office, after having trapped in the traffic jam caused by busway project, I found my self starving. I opened the food cover on the dining table and saw some tahu & tempe bacem plus sayur labu in the coconut juice. Quite temptating, I  thought. You know, I somehow made my self used to say, “wow, great feast!” , everytime I see the food on the dining table. No matter what kind of food on the table, I just have to say that magic word (a good therapy of respecting the food & the cook, though J)

Anyway, back to our topic. Yes, I then ate deliciously, and somehow I got a tremendous feeling, maybe it’s called a gratitude feeling, that I still can eat whenever I get hungry, I can drink whenever I get thirsty, and I still can choose what kind of food and drink I want. What a fortune.

Imagine, if a meal can make you feel fortuned, then, we can also thankful for other things. Such as our places to live, our health, our family, our jobs, our friends, or even just a simple thing like air to breathe (considering a lot of people die everyday because of fail to breathe..)

You see, it’s very excited to name things that make us feel fortuned. Beside the world aspects like air, sun, rain etc.

Have you ever feel blessed or fortuned everytime you get home safely? Can you imagine what kind of horrible things that could happen in the road? We are so damn lucky that we still got our lives today.

Fortune. Luck. Bliss. Thankfulness. Gratitude.  Name it.

So let’s get back to the first lines. Just like a good friend, fortune is always there for us, expecting to see us, and vice versa.

We certainly want to meet our fortune, right? It’s abundant, surrounding us, we just have to find it.

One thing for sure, having a good friend is definitely a fortune. Agree?

Meet your fortune. Feel it.  

 

 

 

 

 

 

Tuesday, October 23, 2007

why Pearl Jam?

Email yang dikirim ke temen untuk minta penjelasan: why Pearl Jam? He actually lose something to appreciate PJ, and demand an explanation from me...And here it is, to share with all of you why should we love Pearl Jam.

Kalo soal musik-nya Pearl Jam sih emang relatif lebih susah memahamin-nya. Biar cepet kita musti "ngalamin" sendiri, dalam artian nge-jam atau maenin musiknya Pearl Jam. Di situ keliatan banget kalo "eksekusi" yang mereka ambil sangat ngga pop sekali (quoted from Arip, music practician - got ID guitar-vocal-ist). Beda sama Nirvana, STP dan sebagainya, yang cukup pake feel, beat-nya udah ketebak, kalo Pearl Jam beda. Soul-nya terutama (according to Ridha, music practician - got ID gutarist). Jadi emang relatif susah diterima sih di kuping. Musti terbiasa dulu, dan seperti yang gw bilang lebih mudah kalo via praktek langsung. Tapi begitu kita bisa "tune" sama musik-nya Pearl Jam, itu adalah hal yang adiktif. Itu mangkanya Pearl Jam ngga ngeluarin big hit. Semua lagunya adalah favorit. Dalam 4 konser misalnya, Pearl Jam bisa membawakan total 62 lagu dengan hanya 2-3 lagu yang sama di tiap-tiap setlist-nya.

"I'm making music for music's sake, and I have an audience I'm proud of" [Ed Vedder]


Kalo soal lirik, Pearl Jam (terutama Ed Vedder) sangat bisa mewakili "suara-suara" orang "bawah". Maksutnya yang secara global-komunal seperti ngga diterima (let say...loser maybe), juga tema-temanya yang berani, konfrontatif, dan juga dalem (eksistensial). Mungkin bagi banyak orang, Pearl Jam seperti mewakilin jiwa mereka berekpresi, layaknya nerd rock dengan dewanya Radiohead. Mereka kan juga orang-orang yang "terbuang" dari lingkungan kosmopolitan. Bedanya, kalo Pearl Jam lebih ke arah "struggle and rage", ngga cuman "curhat" sama keadaan. Ada resistensi, baik di lirik atau musiknya. With all respect to Radiohead.

"If you can energize people who listen to you to look into issues and understand their freedoms, that's a really positive thing. And as artists, I think you have a responsibility." [Ed Vedder]

Dan dari sekian katalog lagu, semuanya mempunyai tema yang sangat beragam (ngga ada prototipikal cinta" misalnya, atau "rebel" dan "politik"). Semua ada. Dari yang lagu ditinggal mati, filsafat eksistensial, lingkungan, selebritas, politik, friendship dan lain-lain. Dalam hal kualitas, Ed Vedder mungkin bisa disejajarin sama Jim Morisson, John Lennon atau songwriter paten lain. Tetapi somehow, lirik-liriknya Vedder bisa sangat deket karena multi-intepretasi juga.

"We're very reluctant to disclose song meanings. If a person lends their own interpretation of a song, it becomes their song, too. Music for some people is very personal; they need it." [Ed Vedder]

Hal ketiga yang mungkin paling kena adalah attitude mereka. Pearl Jam adalah band untuk fans. Pearl Jam ngga butuh popularitas yang didongkrak. In fact, penjualan album mereka selalu nge-drop dari album pertama, Ten, yang fenomenal.

"How many records you sell doesn't change how you look at the music. Getting a gold record was cool for about two-and-a-half minutes" [Ed Vedder]

Pearl Jam ngga bikin video klip atau ekstensi promosi album. Pearl Jam ingin dihargai karena musik, bukan karena imej mereka. Pearl Jam besar di tur-tur mereka. Hal yang sangat "noble" di tengah pertarungan industri. Pearl Jam juga pernah mengeluarkan "antitrust" terhadap raksasa industri tiket, ticketmaster, untuk memperjuangkan harga tiket yang terjangkau fans mereka. Meski buntutnya mereka di-ban ngga bole ngadain tur selama dua taun.

Pearl Jam is better than any other band almost in history to have had that kind of enormous success, they dealt with it really eloquently. I think that set a great example to other musicians that, you know what, you can actually control the media spotlight. I think they stayed vital. The records they made didn't necessarily appeal to the same number of fans who were into Ten, but they appealed to a lot of people. They sold millions of records without having to make videos and without having to do an overhyped press campaign for each record. - Chris Cornell

Pearl Jam juga ngebolehin fans-nya buat nge-trade official bootlegs yang dikeluarin oleh label indie mereka (Tenclub). Di tiap konser sepanjang tur taun 2000 dan 2002 (jadi ada dua ratusan official bootlegs dari konser yang b'beda), Pearl Jam ngerilis official bootlegs berisi 2 CD konser uncensored (dialog-nya masih utuh), dengan harga murah (seharga satu CD), cuma sekitar 10-an kopi. Nantinya fans diperbolehkan buat ngopi dan trade antar fans. Mereka ngga ngitung profit dari gituan. Tapi untuk album, mereka terikat agreement sama label, jadi dilarang trading. Anthony Kiedis, vokalis RHCP bilang kalo Pearl Jam actually band indie yang besar karena konsep manajemen mereka.

They're essentially an indie band that can sell out stadiums. - Kiedis

 

I'm a huge fan of the Pearl Jam organization, of what you might call the culture around the group. They exist entirely unto themselves. They don't depend on the media, don't depend on the radio. They'll be around for as long as they wish to be. There's only 3 other bands on the planet that have the talent and the mystique to change the world with music. Radiohead, REM, and Pearl Jam. - Bono

Gaya hidup personel Pearl Jam juga sangat low-profile. "Infotainment" mengenai kehidupan di luar panggung mereka tidak di-eksploitasi. Fans Pearl Jam, biasanya terbagi suka atas dasar tiga hal itu: musik-lirik-attitude. Pearl Jam udah jadi "cult", dan kita bisa browsing ratusan situs dengan perspektif berbeda-beda tentang Pearl Jam. Semuanya dibuat oleh fans dan semuanya positif.

"My mind is in these songs, but the fact that so many people can relate to these songs is kind of depressing. Actually, now I understand those religious channels more. Everybody needs something" [Ed Vedder]

 

Anyway jangan sampe terpengaruh sama tulisan ini...kalo emang ngga suka ya udah. Just like Ed said, sebagai summary.

"If you trust me at all, if you want to listen to me at all..but you certainly don't have to...speaking from experience, I can tell you that things change. You can believe me, you don't have to. They probably won't change unless you make them. The best way to change something that's around you, something you don't like, is to change yourself. And I don't think you want other people changing you, I think the only person that can change you is yourself. So if you ain't happy, if you're reading magazines about generation x-ers and thinking 'yeah, I'm one of them', well fuck that. Don't let anyone tell you who you are. No, no. No one can tell me who I am. I can tell you who I am, but that would be a long story. I could tell you who I am and it wouldn't fit in a Rolling Stone. If wouldn't fit in a video...it's my life, it's your life. You're the only one who knows who you are. I hope you know who you are, figure it out. Cause you are somebody. And I'm probably stating the obvious, but I just thought I'd do it anyway. So if you feel like you've got a piece of duct tape on your mouth, if you feel like you can't speak, take it off, speak up, speak your mind, shout it out,let em hear, shout it out."
[Ed Vedder - Live during Porch 9/29/96]

(dikutip dari blog Hilman)

Tuesday, October 9, 2007

End of Ramadhan


Ramadhan tinggal 2 hari lagi. Tadi pagi saya merasa sangat sedih, sedih sekali, seperti dada ini dipukul-pukul oleh batu...huhuhu...mungkin terlalu berlebihan yah...
masalahnya selama ramadhan ini saya betul-betul lalai sekali. You know what, selama ramadhan ini saya baru tarawih berjamaah 1 kali. tarawih sendirian? belom pernah. waaa...
saya ga tau, bagaimana perhitunganNya terhadap saya, ya ampun...saya jadi lemas...

huhuhuhuhu...mau nangis aja rasanya...huhuuuhhuhuuuh....gimana kalau tahun depan saya ga bertemu dengan ramadhan lagi? aduuuhhh.....ya Allah...

saya ga boleh nyalahin keadaan kan ya, karena memang semenjak mama dirawat di rumah, otomatis kalau malam saya stand by her. dan kacaunya saya, masalah tarawih selalu jadi nomor kesekian, entah kenapa, prioritas saya adalah mom, karena memang mom belum bisa bangun dari tempat tidur, jadi segalanya dilayani oleh kami semua. anak, pembantu, suami, cucu...yah singkatnya, siapa aja yang ada. Yang jelas kalau saya pulang kantor, mereka semua sudah siap serah terima tugas ke tangan saya...secara...mom juga lebih prefer ke saya...(kekekek...anak kesayangan ceritanya...sumpah, mom juga kesayangan saya kok)
selain itu, masa menstruasi saya juga over sih. jadi makin  kecil aja kemungkinan tarawihnya.

sebenernya sih bisa aja lho, kalo mom tidur, saya bangun dan tarawih..toh cuma 11 rakaat. tapi nyatanya kalau mom tidur, saya ikut tidur juga...huaaaaa....sayang soalnya, karena dalam semalam, mom bisa 3 - 4 kali bangun, minta pipis atau minum, atau sekedar mau duduk..(ya kasian juga sih, tiduran mulu kan pegel juga) jadi mumpung mom tidur, ikutan deh saya tidur juga...aduh, ya ampun, saya memang pemalas banget ih.

-TIDAK BOLEH MENYALAHKAN KEADAAN-

jadi gimana yah, sekarang cuma sisa malam ini saja buat saya tarawih...bisakah yang satu ini membayar 27 kali yang tertinggal? sungguh saya sudah menyia-nyiakan bulan ramadhan kali ini...

I wish this Holy month could last longer, let's say, for another 4 weeks, maybe?

kalo begini saya jadi males banget Lebaran. apalagi lebaran sekarang sepertinya hanya sukaria saja. bagi2 angpaw (lho kok kaya imlek yah), baju baru, makanan, di mana-mana orang heboh belanja (sama sih, saya juga hari minggu kemaren..hehe) belom lagi basa-basi khas lebaran yang kadang membuat saya jadi suka malu sendiri.

mengenai pengalaman saya belanja hari minggu kemaren, terus terang saya jadi ngeri. kaena 1 bulan ini saya disibukkan dengan mengurus mom, saya lupa ternyata belum sempat beli baju lebaran utk anak2 (terbawa trend juga neh..hehe) maka pada hari minggu yang cerah, saya pergi ke atrium senen dengan anak2, kebetulan saat itu saya sedang tidak puasa.

karena begitu sampai di atrium adalah jam makan siang, dan anak2 saya habis menahan muntah selama perjalanan di taksi (macet bouw...1 jam 1/2 priok-senen), maka saya putuskan mencari tempat makan favorit mereka, ayam goreng kolonel. Masya Allah, begitu masuk mal, saya terkejut-kejut sendiri, bukan main ramainya atrium, sampai untuk jalan saja susah. pontang panting saya memegang lengan anak2 saya, takut hilang. lalu kami mencari restoran kolonel, yang saya pikir dengan sedikit pengharapan, akan lebih sepi daripada selasar mal. (plis deh, bulan puasa gitu lho...pasti kalo siang2 sepi dong). and you know what?
saya terkena serangan jantung kedua kalinya!
restoran ini ternyata ramai bukan main. antrian orang di mesin kasir sangat panjang, dan semua meja makan tidak ada yang kosong. saya sempat pusing mendadak, karena selain claustrophobic, saya juga crowdphobic. setelah berjuang di sela-sela orang banyak menuju resto ini, ternyata keadaan di restoran tidak lebih baik. worst. saya berusaha tetap memegangi lengan anak2 saya yang mulai teriak2 kelaparan, sementara saya bingung sendiri sambil mencari-cari meja kosong. ah, akhirnya ada juga di pojok dekat tempat bermain, saya lsg menuju kesitu, dan meski belum sempat dibersihkan,  yang penting anak2 duduk dulu.
lalu setelah memberikan wejangan panjang lebar kepada mereka utk tetap duduk manis di situ sementara saya memesan makanan, baru saya menuju antrian yang mengerikan itu.

Sungguh, saya tak habis pikir, begitu ramainya mal ini, pasti penuhnya oleh mereka yang berbelanja kebutuhan lebaran. berarti mestinya sebagian besar muslim. lalu kenapa restoran ini penuh sekali padahal masih di bulan puasa? konyolnya lagi ada beberapa orang yang memesan menu khusus berbuka...lucu juga ya, jam 12 siang, menunya ada kurma segala.
yah, tapi tidak boleh menjustifikasi ding.
saya cuma malu saja. malu pada diri sendiri, malu pada Allah, malu pada orang-orang non muslim.

perjuangan saya dan anak2 ternyata belum habis sampai disitu. saat berbelanja bajupun bukan hal yang mudah dengan jutaan orang menumpuk di matahari dept store..(halah, hiperbol banget)..dan setelah mendapatkan beberapa baju untuk anak2, tidak lebih dari 1 jam disitu, kamipun pulang.
dalam hati saya berikrar, tak akan pernah lagi saya mengalami hal seperti ini. mulai tahun depan saya akan persiapkan diri lebih baik lagi dalam menyambut ramadhan. Insya Allah saya tak akan memaksakan diri belanja lagi jika memang tidak mungkin.

Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan saya yang dhaif ini..dan semoga masih ada ramadhan tahun depan utk saya jalani dengan lebih khusyu.

amin..







Tuesday, October 2, 2007

Alhamdulillah...

Alhamdulillah, my mom sekarang sudah di rumah lagi...tepatnya sih sdh seminggu.
Kalo ingat waktu bopong-bopong mom ke RS, rasanya langsung sesak dada ini...membayangkan saat di mobil, mom sudah sepotong-potong nafasnya...duuuuhhhhhh.....sebenernya saat itu kondisi saya sendiri panik, tapi saya coba atasi dengan zikir dan mom juga mengikuti, meski kadang suka blank pandangan matanya, mungkin mengatasi kesulitan bernafasnya...

Sekarang mom sudah mulai mau keluar kamar, nonton TV atau memandangi cucu-cucunya di atas kursi roda. Sedih juga sih melihatnya, mengingat mom ini sebelumnya bukan main gagahnya. Sekarang hanya bisa duduk menatap di atas kursi roda dengan tangan dan kaki hanya sebelah kiri yang bisa digerakkan. Tapi sungguh, keadaan ini sudah merupakan nikmat yang tak terhingga bagi saya dan keluarga, karena secara berangsur kondisi mom membaik.
Namun yang perlu dicatat bagi orang-orang yang memiliki anggota keluarga terkena stroke, bahwa meskipun kondisi fisik mereka membaik, kondisi mental mereka kadang-kadang tidak mudah dipulihkan. Keadaan yang serba terbatas, membuat mom, misalnya, sering menyalahkan kami kalau salah memegang atau menopang, gampang marah atau kesal sendiri. Belum lagi kalau sedihnya sedang datang, hanya karena pada saat bangun tidur tidak ada orang disampingnya, mom bisa menangis cukup lama. Merasa tidak ada yang memperhatikan.

Suatu saat salah seorang kakak saya menyarankan utk membuat jadwal merawat mom, karena kesibukan masing-masing, sulit untuk datang setiap hari mengurus mom. Kalau dari pemikiran kita mungkin itu wajar saja. Tapi kalau menurut mom, penjadwalan itu berarti kami tidak ikhlas merawatnya, sehingga sampai harus dijadwal. Serba salah kan.
ya ampun, mom bisa menangis gara-gara hal itu sampai 1 jam dan seharian menjadi murung saja. Padahal sumber kesembuhan mom terletak dari cara beliau menjaga kondisi hati dan pikirannya untuk tetap semangat. Kalau seharian murung terus, berarti kemunduran dalam kesembuhannya. Saya dan keluarga jadi bingung sendiri.

Meski demikian, puji syukur kepada Allah SWT yang telah membuat masa-masa kritis mom terlewati, dan terima kasih kepada para tetangga, sahabat yang telah membantu kami melewati segalanya, baik melalui dukungan moril, materil dan doa. Hanya Allah yang dapat membalasnya. amin.

Kini saya dengan rasa syukur yang tak terhingga kepada Sang Pencipta, berharap agar  kiranya Ia berkenan memberikan tolong dan kurniaNya bagi kesembuhan mom, baik secara mental & fisiknya agar kembali ke seperti sedia kala. Tiada daya dan upaya melainkan dariNya semata-mata. Amin.

Thursday, September 20, 2007

Angels




titipan Tuhan yang luar biasa, Thx God for believing me taking care of these angels

Tuesday, September 18, 2007

PAN'S LABYRINTH

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
PAN'S LABYRINTH (EL LABERINTO DEL FAUNO), by writer and director Guillermo del Toro (HELLBOY), is filled with images as imaginative and fascinating as they are sometimes frightening and gross. They are quite magical as well, and some aspects of the story make it seem somewhat like a bleak and hopeless WIZARD OF OZ.

This R-rated fairy tale for adults features magical roots, monster-sized belching toads, and a creepy creature who looks like a ghostly old man with sagging skin and with removal eyeballs in the palms of his hands. Actually the first creature we encounter is both the simplest and the best. A cross between a large praying mantis and a locust, it flies into the long, black car carrying Ofelia (Ivana Baquero), a young teen -- think Dorothy from the WIZARD OF OZ -- and her sick and pregnant mother Carmen (Ariadna Gil). Later this bug will transform into a six-inch high man with insect wings.

Set in Spain in 1944, part of the story concerns Ofelia's sadistic father Capitán Vidal (Sergi López), who executes people for no reason other than he can, and part of the tale is about the fairy tale world which comes to life when she touches the pages of a completely blank book. Often, of course, the real and imaginary worlds blend, leaving the viewers purposely confused as to what is real and what isn't. We come to believe that it is all one big fairy tale set against an historic backdrop.

The sets, the sights and the sounds are original and imaginative, but please forgive me for saying that, although the emperor does have clothes, they don't stay on for long. Sure, if I had seen only thirty minutes of PAN'S LABYRINTH, I might be singing its praises like almost all of the other critics. But the dirty little secret from my viewpoint is that a little of PAN'S LABYRINTH goes a long, long way. I loved THE LORD OF THE RINGS for the visuals, but the characters and story were just as involving and actually more so. In contrast, PAN'S LABYRINTH doesn't offer anything other than images. By the one hour mark I had had way more of them than I wanted. The rest of the time for me was just a tedious slog to the ending credits.

"You're getting older," Ofelia's mother tells her sternly at one point. "You'll soon learn that life isn't like a fairy tale. The world is a cruel place." Cruel and long too, when waiting for a movie which has overstayed its welcome to finally come to an end.

PAN'S LABYRINTH runs a long 1:51. The film is in Spanish with English subtitles. It is rated R for "graphic violence and some language" and would be acceptable for most teenagers

Detik-detik Rasulullah saw menjelang sakaratul maut

Detik-detik Rasulullah saw menjelang sakaratul maut,
ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan
Allah lewat kehidupan Rasul-Nya.

Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung
gurun enggan mengepakkan sayap.

Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan
cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya.  
Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an.
Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku
dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama
masuk surga bersama aku."

Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah
yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar
menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik
turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas
panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.

Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan
meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.

Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap
menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan
detik-detik berlalu, kalau bisa.

Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup.
Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah
dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma
yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru
mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya.

Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang
membalikkan badan dan menutup pintu.  Kemudian ia kembali
menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan
bertanya pada Fatimah,
"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya,"
tutur Fatimah lembut.  Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan
pandangan yang menggetarkan.  Satu-satu bagian wajahnya seolah
hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.  Dialah malaikatul maut,"
kata Rasulullah,

Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang
menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut
menyertai. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah
bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan
penghulu dunia ini.

"Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? " tanya Rasululllah
dengan suara yang amat lemah.
"Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh
kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini? " tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah
berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.
Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.  

"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh.  
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam
dan Jibril membuang muka.
"Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?"
Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.

"Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.

Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena  sakit
yang tak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini
kepadaku, jangan pada umatku".
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera
mendekatkan telinganya.

"Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat
dan santuni orang-orang lemah di antaramu."

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling
berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali
mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.

Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala
Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi. Betapa cintanya Rasulullah
kepada kita.

Pearl Jam Ten Club: pearljam.com tenclub.net

http://www.tenclub.com

Thursday, September 6, 2007

PseudoCasanova.wmv




memang di mana-mana ada aja cowo macem gini..:P

Wednesday, September 5, 2007

Songs of PJ

listening to Pearl Jam music, makes me wanna write what kind of feeling I got when listening to their songs:

Rearview Mirror: good music to speed...feels like driving in fast and furious..heheh...

Black: a music for the broken hearts...huhuhu.."..I know someday you'll have a beautiful life, I know you'll be a star...in somebody else's sky...why...why...can't it be...can't it be mine..." hhooooaaaaaa....:((:((

Why Go: for those who full of rebellious mind..hatred..abandoned..atau masih asik maen & ga mau pulang...hehehe..."..why go home...why go home.."

Big Wave: perfect for storming in the sea..(aka surfing...kaya pernah aja..;P)                   "..got me a big wave..ride me a big wave..got me a big wave.."

Somebody got a loser in life? try Nothingman, Soon Forget

Given to Fly: aduh ni lagu enak banget untuk naikin adrenalin perlahan-lahan dan ...fly...

For those who have such personality: Corduroy, I Am Mine

Betterman: special song for those who want to release their partner, but fail because there's just no choice or they're too afraid to start something new...huhuuhu...kasian yaa..."..she lies and says she's in love with him, can't find a betterman...she dreams in color she dreams in red, can't find a betterman...can't find a betterman..." ini jg merupakan true story song yg diciptakan eddie vedder utk bundanya yang memiliki suami, tapi malah membuat hidupnya miserable..

Lagu-lagu sakit hati versi mellow : Release, Low Light, Dead Man  ( so emotional when hearing these songs..really)

Lagu sakit hati versi angry: Go, Animal, Comatose, Jeremy

Lagu enak banget: Do the Evolution, Yellow Led Better

Lagu cover favorit gw: Keep on rocking in the free world, 25 minutes, Crazy Mary, Bleed for me  

 

 

 

 

 

Tuesday, September 4, 2007

poems...

Pantai Pasir Panjang

Di suatu pantai di tepi ombak, hembus angin meniup rambutku lembut.

Aku tatap horison nun jauh di sana, berharap temukan matahari yang hendak terbenam, seolah ke dasar samudera, menembus garis panjang horison yang mulai terselubung kabut.

Bahkan dalam cuaca mendung, segalanya begitu indah.

Kutatap ombak kecil yang menjilat-jilat kakiku, meninggalkan lubang-lubang di atas pasir putih sehalus tepung. Kuhirup nafas panjang sambil menikmati lambaian nyiur hijau disepanjang pantai pasir putih.

Air laut yang bening, pantai yang indah...

Maka nikmat Tuhan manakah yang aku dustakan?


The Journey

Di dalam bayang remang, kurengkuh sedikit cahaya tuk menemani.
Suatu saat pernah kupilih jalan berbatu dan kutemui bulanku di sana.
Lalu ia meninggalkanku.
Dan jalan berbatu semakin mendaki
Pernah kuminta sayap untuk mudahkan jalanku, tapi sayap itu sejenak terlepas.
Lalu kurasakan diri ini terbang, meski tanpa sayap, karena ada sepasang tangan membantuku.
Meski tak dapat kulihat pemiliknya, seakan ia menghisap separuh bebanku.
Lalu kulintasi bumi di bawahku,
sungai dan jeram
bukit dan lembah,
menembus kabut, tanpa arah yang pasti.
Ada matahari yang mengintai, seolah takut sinarnya membakarku.
Menuju bumi terindah, desahku berharap angin membawaku ke sana.
Dan meski tak pernah tau tempatku mendarat nanti,
perjalanan ini terasa membebaskanku.


Stars Up there


Lihatlah bintang-bintang di langit malam kita, anakku. Mereka telah ada sebelum sejarah temukan pena untuk tuliskan peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawahnya. Meski demikian lama, demikian tua keberadaan mereka yang seolah tergantung di angkasa maha luas yang tak pula kunjung jemu menjadi mahligainya, jutaan mereka kan tetap ada, bahkan sampai sejarah tiada lagi, untuk suatu ketaatan tiada tara, pada titahNya semata-mata.



Thursday, August 30, 2007

Britamerican Hollyrocks!

Start:     Sep 9, '07 2:00p
End:     Sep 9, '07 6:00p
Location:     Planet Hollywood Cafe
tribute-like concert, playing: Pearl Jam, Collective Soul, Oasis, Muse etc....

HTM Rp. 50 - 60 K only

I hope 80% playing Pearl Jam..Do the Evolution!

The Lord of The Ring - Trilogy

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
The most beautiful movie ever...

The Lord of the Rings film trilogy comprises three live action fantasy epic films; The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring (2001), The Lord of the Rings: The Two Towers (2002) and The Lord of the Rings: The Return of the King (2003). For simplicity, the titles are often abbreviated to 'LotR', with 'FotR', 'TTT' and 'RotK' for each of the respective films.[1]

Set in the fictional universe of Middle-earth, the three films follow the young Hobbit Frodo Baggins as he and a Fellowship embark on a quest to destroy the One Ring, and thus ensure the destruction of the Dark Lord Sauron. However, the Fellowship becomes broken, and Frodo continues the quest together with his loyal companion Sam and the treacherous Gollum. Meanwhile the Wizard Gandalf and Aragorn, heir in exile to the throne of Gondor, unite and rally the Free Peoples of Middle-earth in several battles cumulating in the War of the Ring. The Wizard Saruman is defeated, The Ring is destroyed, and Sauron and his forces are vanquished.

The movies were directed by Peter Jackson and released by New Line Cinema. The trilogy is based on the book The Lord of the Rings by J. R. R. Tolkien and follows its general storyline, despite some deviations. Considered to be one of the biggest movie projects ever undertaken with an overall budget of $280 million, the entire project took eight years, with the filming for all three films done simultaneously and entirely in Jackson's native New Zealand.

The trilogy was a large financial success, with the films being the 14th, 7th and 2nd most successful of all time, respectively, unadjusted for inflation. The films were critically acclaimed, winning 17 Academy Awards in total, as well as wide praise for the cast and innovative practical and digital special effects.[2][3][4]

Kung Fu Hustle

Rating:★★★★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Amid the chaos of pre-revolutionary China, small time thief, Sing, aspires to be one of the sophisticated and ruthless Axe Gang whose underworld activities overshadow the city. Stumbling across a crowded apartment complex aptly known as “Pig Sty Alley,” Sing attempts to extort money from one of the ordinary locals, but the neighbors are not what they appear. Sing’s comical attempts at intimidation inadvertently attract the Axe Gang into the fray, setting off a chain of events that brings the two disparate worlds face-to-face. As the inhabitants of the Pig Sty fight for their lives, the ensuing the clash of kung fu titans unearths some legendary martial arts Masters. Sing, despite his futile attempts, lacks the soul of a killer, and must face his own mortality in order to discover the true nature of the kung fu master.

personal note: huaaaaa...lucuuu...kereen...film kocak yang digarap serius, menghasilkan karya stephen chow yg fenomenal..hehehe...I love stephen chow...

Pay It Forward

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Drama
Like some other kids, 12-year-old Trevor McKinney believed in the goodness of human nature. Like many other kids, he was determined to change the world for the better. Unlike most other kids, he succeeded.
"...When someone does you a big favor, don't pay it back... Pay It Forward"

The moral of this film strucked me. Yet I never be able to practice the theory...:) Kevin Spacey, Haley Joel Osment, and Helen Hunt are fantastic.
I personally don't like the ending. Why did the kid have to die? is it to remind us about some people so worse of them, that can't be helped and only bring disappointment? Well, the answers are always in both sides stories though..
and I don't like a dramatizing-made endings...

Live at Benaroya Hall

Rating:★★★★★
Category:Music
Genre: Rock
Artist:Pearl Jam
the best accoustic album. The songs and the mission of bringing them is match, especially to those who want to ride a journey to the depth of Eddie Vedder's mind (ini mah bisa2nya gw aja ..hehehe)
Ga rugi belinya, lagunya banyaaakkkk...puaassss....

Wednesday, August 29, 2007

phoenixflypartdeux

http://www.phoenixfly.com
websitenya Graha, salah satu plettonic Jakarta

Orgasm A Little Otherwise.wmv




kisah dari Panti Asuhan

oleh : Irfan Khasirun - http://family- writing.com

Sore itu kami sholat maghrib di panti asuhan, setelah siangnya mengisi acara pada milad panti asuhan ini. Bulan lalu pengurus panti datang ke rumah untuk mengundang kami sebagai pengisi acara.

Selepas sholat kami berbincang-bincang dengan pengurus panti dan beberapa anak yang tinggal disana. Sambil menunggu rekan-rekan yang lain, aku sempatkan ngobrol dan bertanya-tanya dengan pengurus panti.
Ada berapa orang yang tinggal disini, dari umur berapa saja, dari mana saja asalnya, dan pertanyaan standar lainnya.

"Setiap selesai sholat maghrib mereka berkumpul seperti ini Pak?", tanyaku sambil memandang ke dalam ruangan. Anak-anak itu sudah duduk rapi, masing-masing memegang Al Qur'an. Sambil mendengar ceramah, ada beberapa yang saling bercubitan, ada pula yang kecikikikan, ntah apa yang mereka tertawakan. Yang jelas sorot mata anak-anak itu tampak kocak, berarti ada sesuatu hal yang membuat mereka tertawa seperti itu.

"Ya benar Dik, memang setiap selesai maghrib mereka berkumpul disini. Nanti setelah sholat Isya kami makan malam bersama" jawabnya sambil menyuguhkan segelas kopi hangat padaku.

"Tapi ada juga beberapa yang masih tinggal diatas", tambah beliau seraya menengadahkan kepalanya menuju lantai 2 panti itu.

"Oh.., masih ada yang diatas ya Pak?", tanyaku setengah heran. "Berarti penghuni panti ini banyak juga ya?" batinku. Soalnya ruangan aula tempat mereka berkumpul sekarang sudah terlihat ramai sekali. Perkiraanku lebih dari 70 penghuni panti sedang duduk bersila diruangan itu. Kalau diatas masih ada berarti total keseluruhannya lebih banyak lagi dong.

Sambil menyeruput kopi hangat itu aku minta izin ke beliau untuk naik ke atas. Soalnya sejak kecil aku belum pernah masuk ke panti asuhan.
Ada sebuah pertanyaan yang selalu hinggap di hatiku. "Bagaimana sih suasana di dalam panti asuhan?". Beliau memberikan restunya dan mempersilahkan aku naik melalui tangga luar.

Aku naiki tangga itu satu persatu. Lantas terbayanglah dalam benakku seandainya aku terlahir sebagai yatim piatu, mungkin di tempat seperti inilah aku tumbuh dan besar. Begitu sampai di lantai dua, aku baca beberapa tulisan yang dicetak dengan ukuran teks yang besar. Isinya seputar peraturan-peraturan dan pengumuman. Disamping dinding yang penuh tulisan itu ada ruangan dengan pintu yang terbuka lebar. Agaknya itu adalah ruangan pengasuh panti. Tapi tak ada siapa-siapa disana. Barangkali sedang ikut bergabung di aula bawah.

Tak lama aku disitu, kaki ini lantas kubawa menelusuri koridor lantai 2 menuju kamar-kamar yang mulai terlihat jelas. Bangunan ini tak begitu besar. Di lantai dua tidak ada ruangan yang kosong. Semuanya menjajar kamar. Kira-kira ukurannya 4 x 6 meter. Lumayan besar juga. Tapi dari daun jendela aku lihat masing-masing ruangan diisi empat sampai
lima tempat tidur bertingkat. Ruangan kedua yang kutemui ini masih sepi dari orang. Hanya terlihat jejeran tempat tidur dari kayu, kasur-kasur dengan seprai berwarna kusam, baju-baju bergelantungan disana-sini. Aroma yang singgah dihidung terasa aneh. Aroma kehidupan bersama di satu tempat dalam jumlah yang banyak.

Kira-kira tiga atau empat kamar setelahnya terdengar suara beberapa bocah. Kuputuskan untuk menuju kesana saja. Ingin rasanya bertanya-tanya atau sekedar say hello.

Belum sampai langkahku menuju asal sumber suara itu. Tiba-tiba daun pintu ruangan yang kutuju terbuka. Tampaknya mereka mendengar langkah kakiku. Lalu keluarlah tiga bocah yang kira-kira usianya tiga atau empat tahun. Mereka berebut cepat untuk melalui pintu itu, lalu berlari berkelebat menujuku. "Ah.. tampaknya mereka sedang bermain kejar-kejaran" , tebakku dalam hati.

Tapi tidak, mereka tidak sedang bermain. Mereka berlari sambil menangis, berlomba untuk memeluk ayahnya. Sudah bertumpuk mungkin rasa rindu dalam hati mereka sehingga langkah bocah-bocah itu begitu bergelora untuk secepat kilat menuju pelukan ayah mereka. "Ayaaah..", kata seorang anak menjerit. "Ayaaah…", jerit yang satu lagi. Sementara sianak yang bertubuh paling kecil tak berteriak. Dia fokus mengerahkan seluruh tenaganya melawan cepatnya gerakan kedua anak yang lain.

Aku lihat kebelakang. "Siapa gerangan yang mereka sebut ayah itu?". Tapi tidak ada siapa-siapa. Lantas siapa ayah yang mereka teriaki?
Tiba-tiba aku rasakan terjangan tiga orang anak sekaligus yang berlomba naik ketubuhku sambil berteriak "ayah..!". Entah bagaimana ceritanya, dua anak sudah ada dalam pelukanku. "Ini ayah Arif…", teriak si bocah yang kugendong dengan tangan kananku. Wajahnya dibenamkannya ke leherku sambil melepas tangis dan berteriak "Ini ayah Arif". Rekannya satu lagi yang bertengger di tangan kiriku tak mau kalah. "Ga.., ini ayah Zainal..". Sementara si kecil yang kalah bersaing memeluk kakiku sambil menggapai-gapai agar diikutkan naik keatas seperti dua temannya. Pipinya telah basah dengan air mata. Tangisnya pun memecah naluriku untuk segera merengkuhnya.

Aku masih belum sempat berfikir, apa yang sedang terjadi ini? Eratnya pelukan mereka dan pilunya tangis kerinduan mereka membuatku hanyut dalam deru emosi yang mengaharu biru. Dalam benak mereka ternyata akulah ayahnya.

Pelukan mereka begitu erat, sampai-sampai aku tak kuasa untuk bergerak. Cecep, si kecil yang kalah bersaing tadi belum sempat pakai celana saat keluar pintu itu.
Ada benjolan besar di kepalanya, dugaanku itu tumor. Tangisnya Cecep yang paling menjadi. Arif dan Zainal sudah merasa nyaman, sedang Cecep masih menangis pilu.

Aku turunkan kedua anak yang sedang kugendong. Tapi pelukannya itu loh,… seperti mengungkapkan padaku. "Jangan tinggalkan aku ayah…". Aku tak punya cara untuk meyakinkan mereka bahwa aku bukanlah ayahnya. Tatapan mata mereka begitu menyayat hatiku. Tatapan yang berkata "Ayah… aku rindu".

Masya Allah, sebegitu hebatnyakah siksaan psikologis yang mereka alami? Sehingga semua orang yang mereka temui dianggap ayah? Arif yang tadinya membenamkan kepalanya di leherku, kini sudah mulai menyelidi apakah orang yang dipeluknya kini benar-benar ayahnya atau bukan. Di pegangnya kancing bajuku, dirabanya daguku, dan di perhatikannya wajahku dalam-dalam penuh selidik. Agaknya dia sudah mulai sadar bahwa aku bukan ayahnya. Barulah dekapan maut itu agak dilunakkannya.

Lebih dari 10 menit baru mereka ga ngotot lagi memelukku. Sebelumnya mereka bagaikan singa lapar, dan aku adalah mangsanya. Singa-singa itu tak mau melunakkan cengkramannya hingga sang mangsa sudah tak bernyawa lagi. Kuusap air mata mereka satu persatu, dan kini ganti air mataku yang mengalir.

Malam itu serta merta aku merasa menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini. Malam itu pula aku lantas telepon kedua orang tuaku nun jauh disana. Mereka heran karena baru kali ini aku menangis saat nelpon. Kusampaikan rasa terimakasihku karena mereka sudah membesarkanku. Kusampaikan juga rasa terimakasihku kepada Allah yang memberikanku kesempatan bertemu dengan kedua orangtuaku secara utuh hingga saat ini.

Malam itu aku menangis.., sepanjang jalan Lembang menuju
Bandung aku terus menangis. Tetes air mataku tak kunjung usai. Entah mengapa aku jadi melankolis sekali. Jiwaku tergugah. Teringat sebuah ayat yang hanya mampu kuhapal saja selama ini. Lewat pengangalaman di panti tadi, Allah telah memberikan penjelasan padaku tentang ayat yang hanya sangup kujahirkan saja sejauh ini.

"…Wa amma idzaa mabtalaahu faqadara 'alaihi rizqahu, fayaquulu rabbi ahaanan. Kalla balla tukrimunal yatiim, wa laa tahaadhuna 'ala tho'amil miskiin… " (..Namun apabila Tuhan mengujinya lalu membatasi rezkinya, maka dia berkata 'Tuhanku menghinakanku' . Sekali-kali tidaklah demikian!, Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin..) - Q.S Al Fajr : 16-8.

Tuesday, August 28, 2007

Klenik...hiiyyy

Membicarakan klenik, rasanya membicarakan penyakit lama masyarakat kita. Disadari atau tidak, orang Indonesia sulit sekali mengenyahkan perklenikan dari pranata masyarakat (eh, bener ga sih istilah gw? hehe..). Padahal katanya mayoritas Islam, tapi kok masih percaya dukun? nah loh...

Ironisnya mayoritas dukun di Indonesia itu pakai embel-embel agama Islam, nah mungkin disitu penyakitnya. Karena berkedok agama, maka banyak org Islam yang mengira boleh-boleh saja penyakitnya disembuhkan dengan jimat, wong jimatnya bahasa arab, dukunnya baca ayat2...(ntah ayat apa..ayat2 cinta kallee..) atao supaya usahanya lbh lancar, kedudukannya aman (meskipun korupsi), biar disayang banyak orang, cepet jodoh (meskipun suami orang..hehe..) halah...gila banget! kadang2 niatnya aja uda ga bener, tapi ko masih berani pake ayat2 Allah, ga takut kualat apa ya? si korban kadang2 ntah sadar atao tidak, menganggap hal tersebut sebagai bagian dari ikhtiar (yang memang diharuskan oleh agama).

Yang lebih aneh lagi, para dukun, kiyai, paranormal dsb ini rata2 mengaku memang memiliki jin. katanya sih jin Islam, yang membantu ikhtiarnya para korban (atau klien?) ini.

tapi pls deh...coba buka AQ surat Jin. ayat 1 smp 6 (kalo ga salah) bukannya disitu dibilang  bahwa minta tolong kepada jin itu sia-sia belaka? sudah dilarang lagi sama Allah. Ko masi dilakonin tho? katanya kiayi, haji?? ko masih menafikan ayat ini?

Terus terang saya sangat kasihan pada para korban (atau klien). Sudah dibodohi, disuruh bayar pula..katanya buat mahar, supaya lebih ces pleng aji2nya. Kadang-kadang mereka orang2 sakit yang menghindari RS selain karena biayanya besar dan juga ga menjanjikan kesembuhan (ya iyalah sudah jelas yg menyembuhkan itu hanya Allah dan diri kita sendiri kok). Kasihan kan, mengharapkan kesembuhan dari para dukun yang ga jelas ini. Biasanya mereka memang sudah hampir putus asa atas penyakitnya atau atas hidupnya. Kalopun sembuh atau survive dari masalahnya, menurut saya, itu karena kuatnya sugesti dari dalam dirinya. Sangking percayanya sama dukun itu.

Hebat kan orang Indonesia ini? sama dukun percaya, tapi sama Allah dan dirinya sendiri yang menyembuhkan malah kurang percaya...

Percaya deh, obat hanya meringankan penderitaan, yang nyembuhin cuma diri kita dan Allah semata. Buktinya, nyokap gw, bertahun-tahun minum obat diabetes malah kena sakit ginjal krn kebanyakan obat diabetes. Diabetesnya sendiri ga sembuh tuh. dokternya juga uda bilang malah, diabetes itu ga bisa sembuh, hanya bisa diringankan. cape kan? dokter dan dukun sama aja. tergantung kitanya juga.

Dan yang paling sedihnya lagi...nyokap gw sekarang uda ga percaya dokter lho.

Beliau beralih ke paranormal...huaaaaaaaahuuuaaaaaa.......tidaaaaaakk.....

that's why I can't stop thinking, to Paranormal wherever you are, HOW COULD YOU?????

 

NB: gw sekarang cuma berharap, berobat kemanapun, selama harapan dalam diri nyokap gw masih kuat, semoga itu bisa mensugesti kesembuhannya. Gw tau sih sebenernya akar penyakitnya nyokap. Cuma gw belom bisa ngeyakinin beliau bhw kesembuhan ada pada dirinya sendiri.

"..Ya allah, semoga terbukalah pintu hati dan fikiran mama tersayang untuk dapat mengolah rasa dan seluruh jiwa, hanya kepadaMu saja...bahwa tiada daya dan upaya melainkan dari Engkau saja semata-mata..amin"

wallahualam bi sawab

Note: Tulisan ini tidak ditujukan utk sebagian orang, para alim yang memang memiliki kemampuan menyembuhkan tanpa embel2 komersil, melainkan Lillahi Taala. Semoga amal jariyahnya diterima di sisi Allah SWT. Amin.

 

 

Any Given Sunday

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Sports
Wow, I recommend this movie to everyone who loves sports especially american football and Al Pacino...(heheheh..)
I hardly remember about the movie details, but I assure you that it is worth to watch...sorry couldn't give you a proper review..
:)

ular_nakal.wmv




This video is so real...I can't stop laughing...oh, that poor man...I don't mean to laugh at you, but really...hopefully nothing bad happen to you...:))

Monday, August 27, 2007

Faza's B' Day!

huaah...terlambat nulis blognya...

bukan brati ta sayang dan ta cinta ya faza, tapi krn mama sibuk banget kemarin di kantor, bahkan ga sempet buka email...

Faza minta dinosaurus yang karnotaur, karena dinosaurus yg dulu mama beliin tyt herbivora semua. Sebenernya mama uda pernah beliin faza dinosaurus yg banyak T-Rexnya, tapi entah gimana pada hilang dan sisa 2...(Faza bilang krn banjir..padahal mmg segala mainan ditangan faza kalau tdk rusak ya hilang..hehehe..)

Maaf ya sayang, tadi malem mama cape banget, ga jadi ke toko utk cari mainan dinosaurus buat Faza. Mama ga nyangka Faza bakalan nangis dan ngomong "...faza ulang tahun ga ada apa-apa..", karena mama kira faza uda cukup ngerti bahwa org Islam ga perlu ngrayain ulang tahun...ternyata faza memang blm ngerti, atau malah terpengaruh sama celoteh org lain atau media?

yang jelas, mama juga ga mau maksain faza utk mengerti, dan satu hal, mama ga mau faza jadi sedih...jadi tadi pagi mama minta tlg uwa utk beli kue ultah dan nanti sore pasti mama beliin dinosaurus karnivoranya...asiiikkk....

Ga papa yah telat, yg penting faza mamam kue ultah dan dapet hadiah dari oom dan mama...

You deserve to be happy my dear...I love you...

I believe there will be a time for you to understand...

" Ya Allah, terima kasih atas segala nikmat Mu yang Engkau berikan kepada kami semua, hingga kami dapat hidup dan berbahagia sampai saat ini ...Semoga kami semua tetap dalam iman Islam dan terhindar dari segala kesulitan, kesempitan dan dapat menjadi berkah serta berguna bagi lingkungan, agama dan negara...amin ya Robbal alamin"

 

Birthday

Start:     Aug 27, '07 06:00a
End:     Aug 27, '07 09:00a
HAPPY B'DAY SAYANG...

Thursday, August 23, 2007

Quantum Ikhlas

Rating:★★★★★
Category:Books
Genre: Nonfiction
Author:Erbe Sentanu
One day I have been borrowed by one of myfriends, this book, a litlle odd square book (I think the size quite unusual), and I only caught a glimpse of the contents which made me feel curious. So a week after, I ran to the book store and bought it (finally). Actually this book is more like a manual book of the CD that was put inside it. At first I thought the CD was the bonus, but more I figured that the CD is the main point. Well, it really shouldn't be argued though..heheheh...

Anyway, this book is fantastic!
the author really tries to open our minds about the Quanta Energy that exists in the universe, yet we still haven't realized it. Everything in this world is coming from nothing and through a good treatment, we can create and obtain anything we want in this world. Sound impossible, but after reading this book, not only getting what we want, we will also experience a fantastic feeling, called "Ikhlas".
And it's not a matter of receiving, but it's a matter of believing, I suppose...

Buy this book, not borrow, and feel the best feeling that you've ever dream of...

Faza's B' Day!

Start:     Aug 27, '07 06:00a
End:     Aug 27, '07 12:00p
my baby boy's getting older...

No complain, pliss...

just after the meeting was off, I had some sort of butterfly in my stomach ...Gosh, thinking about the project that we handle, with limited manpower as well as fund! O-M-G

this is huge project, almost impossible, and rather emosional, actually...

but as creatures with fantastic gift called brain (and beauty..in my case..haha), we just have to head up, and face the challenge and win them..

ya know, I feel better to think about the benefit that we'll earn in the future rather than the difficulties in the time being...hehehe...I don't know whether it's right or wrong, I just wanna make this whole damn things done perfectly as we projected and I could get a good night sleep...hmmmm

Dear God Almghty, pls let our dream come true..amin...