Tuesday, October 23, 2007

why Pearl Jam?

Email yang dikirim ke temen untuk minta penjelasan: why Pearl Jam? He actually lose something to appreciate PJ, and demand an explanation from me...And here it is, to share with all of you why should we love Pearl Jam.

Kalo soal musik-nya Pearl Jam sih emang relatif lebih susah memahamin-nya. Biar cepet kita musti "ngalamin" sendiri, dalam artian nge-jam atau maenin musiknya Pearl Jam. Di situ keliatan banget kalo "eksekusi" yang mereka ambil sangat ngga pop sekali (quoted from Arip, music practician - got ID guitar-vocal-ist). Beda sama Nirvana, STP dan sebagainya, yang cukup pake feel, beat-nya udah ketebak, kalo Pearl Jam beda. Soul-nya terutama (according to Ridha, music practician - got ID gutarist). Jadi emang relatif susah diterima sih di kuping. Musti terbiasa dulu, dan seperti yang gw bilang lebih mudah kalo via praktek langsung. Tapi begitu kita bisa "tune" sama musik-nya Pearl Jam, itu adalah hal yang adiktif. Itu mangkanya Pearl Jam ngga ngeluarin big hit. Semua lagunya adalah favorit. Dalam 4 konser misalnya, Pearl Jam bisa membawakan total 62 lagu dengan hanya 2-3 lagu yang sama di tiap-tiap setlist-nya.

"I'm making music for music's sake, and I have an audience I'm proud of" [Ed Vedder]


Kalo soal lirik, Pearl Jam (terutama Ed Vedder) sangat bisa mewakili "suara-suara" orang "bawah". Maksutnya yang secara global-komunal seperti ngga diterima (let say...loser maybe), juga tema-temanya yang berani, konfrontatif, dan juga dalem (eksistensial). Mungkin bagi banyak orang, Pearl Jam seperti mewakilin jiwa mereka berekpresi, layaknya nerd rock dengan dewanya Radiohead. Mereka kan juga orang-orang yang "terbuang" dari lingkungan kosmopolitan. Bedanya, kalo Pearl Jam lebih ke arah "struggle and rage", ngga cuman "curhat" sama keadaan. Ada resistensi, baik di lirik atau musiknya. With all respect to Radiohead.

"If you can energize people who listen to you to look into issues and understand their freedoms, that's a really positive thing. And as artists, I think you have a responsibility." [Ed Vedder]

Dan dari sekian katalog lagu, semuanya mempunyai tema yang sangat beragam (ngga ada prototipikal cinta" misalnya, atau "rebel" dan "politik"). Semua ada. Dari yang lagu ditinggal mati, filsafat eksistensial, lingkungan, selebritas, politik, friendship dan lain-lain. Dalam hal kualitas, Ed Vedder mungkin bisa disejajarin sama Jim Morisson, John Lennon atau songwriter paten lain. Tetapi somehow, lirik-liriknya Vedder bisa sangat deket karena multi-intepretasi juga.

"We're very reluctant to disclose song meanings. If a person lends their own interpretation of a song, it becomes their song, too. Music for some people is very personal; they need it." [Ed Vedder]

Hal ketiga yang mungkin paling kena adalah attitude mereka. Pearl Jam adalah band untuk fans. Pearl Jam ngga butuh popularitas yang didongkrak. In fact, penjualan album mereka selalu nge-drop dari album pertama, Ten, yang fenomenal.

"How many records you sell doesn't change how you look at the music. Getting a gold record was cool for about two-and-a-half minutes" [Ed Vedder]

Pearl Jam ngga bikin video klip atau ekstensi promosi album. Pearl Jam ingin dihargai karena musik, bukan karena imej mereka. Pearl Jam besar di tur-tur mereka. Hal yang sangat "noble" di tengah pertarungan industri. Pearl Jam juga pernah mengeluarkan "antitrust" terhadap raksasa industri tiket, ticketmaster, untuk memperjuangkan harga tiket yang terjangkau fans mereka. Meski buntutnya mereka di-ban ngga bole ngadain tur selama dua taun.

Pearl Jam is better than any other band almost in history to have had that kind of enormous success, they dealt with it really eloquently. I think that set a great example to other musicians that, you know what, you can actually control the media spotlight. I think they stayed vital. The records they made didn't necessarily appeal to the same number of fans who were into Ten, but they appealed to a lot of people. They sold millions of records without having to make videos and without having to do an overhyped press campaign for each record. - Chris Cornell

Pearl Jam juga ngebolehin fans-nya buat nge-trade official bootlegs yang dikeluarin oleh label indie mereka (Tenclub). Di tiap konser sepanjang tur taun 2000 dan 2002 (jadi ada dua ratusan official bootlegs dari konser yang b'beda), Pearl Jam ngerilis official bootlegs berisi 2 CD konser uncensored (dialog-nya masih utuh), dengan harga murah (seharga satu CD), cuma sekitar 10-an kopi. Nantinya fans diperbolehkan buat ngopi dan trade antar fans. Mereka ngga ngitung profit dari gituan. Tapi untuk album, mereka terikat agreement sama label, jadi dilarang trading. Anthony Kiedis, vokalis RHCP bilang kalo Pearl Jam actually band indie yang besar karena konsep manajemen mereka.

They're essentially an indie band that can sell out stadiums. - Kiedis

 

I'm a huge fan of the Pearl Jam organization, of what you might call the culture around the group. They exist entirely unto themselves. They don't depend on the media, don't depend on the radio. They'll be around for as long as they wish to be. There's only 3 other bands on the planet that have the talent and the mystique to change the world with music. Radiohead, REM, and Pearl Jam. - Bono

Gaya hidup personel Pearl Jam juga sangat low-profile. "Infotainment" mengenai kehidupan di luar panggung mereka tidak di-eksploitasi. Fans Pearl Jam, biasanya terbagi suka atas dasar tiga hal itu: musik-lirik-attitude. Pearl Jam udah jadi "cult", dan kita bisa browsing ratusan situs dengan perspektif berbeda-beda tentang Pearl Jam. Semuanya dibuat oleh fans dan semuanya positif.

"My mind is in these songs, but the fact that so many people can relate to these songs is kind of depressing. Actually, now I understand those religious channels more. Everybody needs something" [Ed Vedder]

 

Anyway jangan sampe terpengaruh sama tulisan ini...kalo emang ngga suka ya udah. Just like Ed said, sebagai summary.

"If you trust me at all, if you want to listen to me at all..but you certainly don't have to...speaking from experience, I can tell you that things change. You can believe me, you don't have to. They probably won't change unless you make them. The best way to change something that's around you, something you don't like, is to change yourself. And I don't think you want other people changing you, I think the only person that can change you is yourself. So if you ain't happy, if you're reading magazines about generation x-ers and thinking 'yeah, I'm one of them', well fuck that. Don't let anyone tell you who you are. No, no. No one can tell me who I am. I can tell you who I am, but that would be a long story. I could tell you who I am and it wouldn't fit in a Rolling Stone. If wouldn't fit in a video...it's my life, it's your life. You're the only one who knows who you are. I hope you know who you are, figure it out. Cause you are somebody. And I'm probably stating the obvious, but I just thought I'd do it anyway. So if you feel like you've got a piece of duct tape on your mouth, if you feel like you can't speak, take it off, speak up, speak your mind, shout it out,let em hear, shout it out."
[Ed Vedder - Live during Porch 9/29/96]

(dikutip dari blog Hilman)

Tuesday, October 9, 2007

End of Ramadhan


Ramadhan tinggal 2 hari lagi. Tadi pagi saya merasa sangat sedih, sedih sekali, seperti dada ini dipukul-pukul oleh batu...huhuhu...mungkin terlalu berlebihan yah...
masalahnya selama ramadhan ini saya betul-betul lalai sekali. You know what, selama ramadhan ini saya baru tarawih berjamaah 1 kali. tarawih sendirian? belom pernah. waaa...
saya ga tau, bagaimana perhitunganNya terhadap saya, ya ampun...saya jadi lemas...

huhuhuhuhu...mau nangis aja rasanya...huhuuuhhuhuuuh....gimana kalau tahun depan saya ga bertemu dengan ramadhan lagi? aduuuhhh.....ya Allah...

saya ga boleh nyalahin keadaan kan ya, karena memang semenjak mama dirawat di rumah, otomatis kalau malam saya stand by her. dan kacaunya saya, masalah tarawih selalu jadi nomor kesekian, entah kenapa, prioritas saya adalah mom, karena memang mom belum bisa bangun dari tempat tidur, jadi segalanya dilayani oleh kami semua. anak, pembantu, suami, cucu...yah singkatnya, siapa aja yang ada. Yang jelas kalau saya pulang kantor, mereka semua sudah siap serah terima tugas ke tangan saya...secara...mom juga lebih prefer ke saya...(kekekek...anak kesayangan ceritanya...sumpah, mom juga kesayangan saya kok)
selain itu, masa menstruasi saya juga over sih. jadi makin  kecil aja kemungkinan tarawihnya.

sebenernya sih bisa aja lho, kalo mom tidur, saya bangun dan tarawih..toh cuma 11 rakaat. tapi nyatanya kalau mom tidur, saya ikut tidur juga...huaaaaa....sayang soalnya, karena dalam semalam, mom bisa 3 - 4 kali bangun, minta pipis atau minum, atau sekedar mau duduk..(ya kasian juga sih, tiduran mulu kan pegel juga) jadi mumpung mom tidur, ikutan deh saya tidur juga...aduh, ya ampun, saya memang pemalas banget ih.

-TIDAK BOLEH MENYALAHKAN KEADAAN-

jadi gimana yah, sekarang cuma sisa malam ini saja buat saya tarawih...bisakah yang satu ini membayar 27 kali yang tertinggal? sungguh saya sudah menyia-nyiakan bulan ramadhan kali ini...

I wish this Holy month could last longer, let's say, for another 4 weeks, maybe?

kalo begini saya jadi males banget Lebaran. apalagi lebaran sekarang sepertinya hanya sukaria saja. bagi2 angpaw (lho kok kaya imlek yah), baju baru, makanan, di mana-mana orang heboh belanja (sama sih, saya juga hari minggu kemaren..hehe) belom lagi basa-basi khas lebaran yang kadang membuat saya jadi suka malu sendiri.

mengenai pengalaman saya belanja hari minggu kemaren, terus terang saya jadi ngeri. kaena 1 bulan ini saya disibukkan dengan mengurus mom, saya lupa ternyata belum sempat beli baju lebaran utk anak2 (terbawa trend juga neh..hehe) maka pada hari minggu yang cerah, saya pergi ke atrium senen dengan anak2, kebetulan saat itu saya sedang tidak puasa.

karena begitu sampai di atrium adalah jam makan siang, dan anak2 saya habis menahan muntah selama perjalanan di taksi (macet bouw...1 jam 1/2 priok-senen), maka saya putuskan mencari tempat makan favorit mereka, ayam goreng kolonel. Masya Allah, begitu masuk mal, saya terkejut-kejut sendiri, bukan main ramainya atrium, sampai untuk jalan saja susah. pontang panting saya memegang lengan anak2 saya, takut hilang. lalu kami mencari restoran kolonel, yang saya pikir dengan sedikit pengharapan, akan lebih sepi daripada selasar mal. (plis deh, bulan puasa gitu lho...pasti kalo siang2 sepi dong). and you know what?
saya terkena serangan jantung kedua kalinya!
restoran ini ternyata ramai bukan main. antrian orang di mesin kasir sangat panjang, dan semua meja makan tidak ada yang kosong. saya sempat pusing mendadak, karena selain claustrophobic, saya juga crowdphobic. setelah berjuang di sela-sela orang banyak menuju resto ini, ternyata keadaan di restoran tidak lebih baik. worst. saya berusaha tetap memegangi lengan anak2 saya yang mulai teriak2 kelaparan, sementara saya bingung sendiri sambil mencari-cari meja kosong. ah, akhirnya ada juga di pojok dekat tempat bermain, saya lsg menuju kesitu, dan meski belum sempat dibersihkan,  yang penting anak2 duduk dulu.
lalu setelah memberikan wejangan panjang lebar kepada mereka utk tetap duduk manis di situ sementara saya memesan makanan, baru saya menuju antrian yang mengerikan itu.

Sungguh, saya tak habis pikir, begitu ramainya mal ini, pasti penuhnya oleh mereka yang berbelanja kebutuhan lebaran. berarti mestinya sebagian besar muslim. lalu kenapa restoran ini penuh sekali padahal masih di bulan puasa? konyolnya lagi ada beberapa orang yang memesan menu khusus berbuka...lucu juga ya, jam 12 siang, menunya ada kurma segala.
yah, tapi tidak boleh menjustifikasi ding.
saya cuma malu saja. malu pada diri sendiri, malu pada Allah, malu pada orang-orang non muslim.

perjuangan saya dan anak2 ternyata belum habis sampai disitu. saat berbelanja bajupun bukan hal yang mudah dengan jutaan orang menumpuk di matahari dept store..(halah, hiperbol banget)..dan setelah mendapatkan beberapa baju untuk anak2, tidak lebih dari 1 jam disitu, kamipun pulang.
dalam hati saya berikrar, tak akan pernah lagi saya mengalami hal seperti ini. mulai tahun depan saya akan persiapkan diri lebih baik lagi dalam menyambut ramadhan. Insya Allah saya tak akan memaksakan diri belanja lagi jika memang tidak mungkin.

Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan saya yang dhaif ini..dan semoga masih ada ramadhan tahun depan utk saya jalani dengan lebih khusyu.

amin..







Tuesday, October 2, 2007

Alhamdulillah...

Alhamdulillah, my mom sekarang sudah di rumah lagi...tepatnya sih sdh seminggu.
Kalo ingat waktu bopong-bopong mom ke RS, rasanya langsung sesak dada ini...membayangkan saat di mobil, mom sudah sepotong-potong nafasnya...duuuuhhhhhh.....sebenernya saat itu kondisi saya sendiri panik, tapi saya coba atasi dengan zikir dan mom juga mengikuti, meski kadang suka blank pandangan matanya, mungkin mengatasi kesulitan bernafasnya...

Sekarang mom sudah mulai mau keluar kamar, nonton TV atau memandangi cucu-cucunya di atas kursi roda. Sedih juga sih melihatnya, mengingat mom ini sebelumnya bukan main gagahnya. Sekarang hanya bisa duduk menatap di atas kursi roda dengan tangan dan kaki hanya sebelah kiri yang bisa digerakkan. Tapi sungguh, keadaan ini sudah merupakan nikmat yang tak terhingga bagi saya dan keluarga, karena secara berangsur kondisi mom membaik.
Namun yang perlu dicatat bagi orang-orang yang memiliki anggota keluarga terkena stroke, bahwa meskipun kondisi fisik mereka membaik, kondisi mental mereka kadang-kadang tidak mudah dipulihkan. Keadaan yang serba terbatas, membuat mom, misalnya, sering menyalahkan kami kalau salah memegang atau menopang, gampang marah atau kesal sendiri. Belum lagi kalau sedihnya sedang datang, hanya karena pada saat bangun tidur tidak ada orang disampingnya, mom bisa menangis cukup lama. Merasa tidak ada yang memperhatikan.

Suatu saat salah seorang kakak saya menyarankan utk membuat jadwal merawat mom, karena kesibukan masing-masing, sulit untuk datang setiap hari mengurus mom. Kalau dari pemikiran kita mungkin itu wajar saja. Tapi kalau menurut mom, penjadwalan itu berarti kami tidak ikhlas merawatnya, sehingga sampai harus dijadwal. Serba salah kan.
ya ampun, mom bisa menangis gara-gara hal itu sampai 1 jam dan seharian menjadi murung saja. Padahal sumber kesembuhan mom terletak dari cara beliau menjaga kondisi hati dan pikirannya untuk tetap semangat. Kalau seharian murung terus, berarti kemunduran dalam kesembuhannya. Saya dan keluarga jadi bingung sendiri.

Meski demikian, puji syukur kepada Allah SWT yang telah membuat masa-masa kritis mom terlewati, dan terima kasih kepada para tetangga, sahabat yang telah membantu kami melewati segalanya, baik melalui dukungan moril, materil dan doa. Hanya Allah yang dapat membalasnya. amin.

Kini saya dengan rasa syukur yang tak terhingga kepada Sang Pencipta, berharap agar  kiranya Ia berkenan memberikan tolong dan kurniaNya bagi kesembuhan mom, baik secara mental & fisiknya agar kembali ke seperti sedia kala. Tiada daya dan upaya melainkan dariNya semata-mata. Amin.