Monday, July 7, 2008

Manusia

Kemarin malam saya menonton sebuah acara televisi yang cukup menarik, di Metro TV kalau tidak salah. Tidak penuh, karena saya jarang nonton TV kecuali ketika sedang di kamar ibu saya, yang seringnya dilakukan tanpa maksud yang jelas, selain duduk di kasurnya sambil memijiti kakinya, atau sekedar mencari "kehidupan" (baca: makanan..) yang selalu tersedia di kamarnya...

Diceritakan bahwa para peneliti tengah melakukan studi tentang keberadaan manusia, diusut dari mulai adanya tanda-tanda peninggalan kebudayaan manusia dan fosilnya, sampai teori kemusnahan sebagian besar dari populasi manusia, tidak jelas kapan tepatnya, tapi konon pernah terjadi.

Manusia, dipercaya telah ada di bumi sejak jutaan tahun lalu, terakhir yang saya tahu dengan ditemukannya fosil manusia berusia +/- 4 juta tahun lalu di Afrika. Dalam penelitian yang dilakukan para ahli tersebut, berdasarkan penelitian DNA yang dilakukan, ada semacam "rekaman" mengenai pola kembang biak manusia sampai dengan kemusnahannya, dengan kata lain, rekaman DNA tersebut dapat mengindikasikan hal apa yang telah menyebabkan punahnya sebagian besar dari jenis manusia di masa lampau. "hal" mana yang tidak tertutup kemungkinan dapat terjadi lagi.

Secara gamblang, dalam acara tersebut digambarkan sebuah botol dengan bermacam bola-bola kecil warna warni didalamnya (menggambarkan sifat genetik masing-masing kelompok manusia). Lalu botol tersebut digulingkan, dan dari sekian banyak bola yang ada didalamnya, hanya tiga butir bola saja yang berhasil keluar dari botol. Kira-kira seperti itulah seleksi alamnya.

Pertanyaannya, apakah hal yang menyebabkan kemusnahan tersebut berasal dari alam atau dari dalam tubuh manusia sendiri?

Tentunya selalu ada kemungkinan, bahwa kemusnahan terjadi karena faktor alam, seperti bencana dsb, sehingga hanya gen yang paling kuat saja yang mampu bertahan. Atau memang sifat-sifat dalam gen itu sendiri yang menyebabkan kepunahannya. Namun yang pasti, hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa modifikasi dari gen satu ke yang lain, dalam hal ini keturunannya, dapat mengakibatkan perubahan dalam struktur pertahanan gen itu sendiri. Untuk yang satu ini digambarkan secara gamblang juga, ibaratnya sebuah foto di fotokopi sampai puluhan kali, maka hasil fotokopi yang terakhir menunjukkan perbedaan, kalau tidak mau dikatakan penurunan kualitas.

Sampai disini, teori fotokopi masih bisa nyangkut di otak saya, meski terlalu absurd.
Maksudnya, manusia berkembang melalui perkawinan yang menghasilkan sifat-sifat baru hasil percampuran dari gen yang berbeda. Dan hasil dari percampuran gen tersebut ada yang menurunkan sifat-sifat terbaik, namun tentunya ada juga yang menurunkan sifat lemah. Untuk yang terakhir ini, mungkin lebih berpotensi mengakibatkan kepunahan.
hehe...kira-kira gitu ga yah?

Intinya, dari kacamata awam saya, perkawinan sifat-sifat genetis yang dibawa oleh lelaki dan perempuan akan menghasilkan DNA yang baik dan buruk, kuat dan lemah, yang dalam perkembangannnya akan turut menentukan daya hidup dalam rangka menghadapi gejala-gejala alam yang terus berevolusi ini...caelaa...

intinya lagi, (yang ini dilihat dari kacamata kenaifan saya), kalau hendak mencari pasangan lihatlah bibit, bobot dan bebetnya, supaya dapat menghasilkan keturunan yang baik dan kuat...iya, apa iya?

Meski demikian, walaupun dari luar setiap bangsa manusia memiliki ciri-ciri khas sendiri yang terbentuk melalu penyesuaian terhadap gejala-gejala alam tempat hidupnya, yang dapat berupa perbedaan fisik seperti kulit, rambut, pencernaan dsb, hampir 90% sifat-sifat DNA setiap manusia itu sama. Sehingga pesan sponsornya adalah, mengapa kebanyakan manusia lebih fokus pada perbedaan kulit luarnya, daripada kesamaan di dalam?
....

Belum selesai ditonton, (dan sebelum mendapatkan akhirul kalam yang lebih tepat daripada kesimpulan saya di atas), ibu saya tiba-tiba terbangun dan bertanya,
"acara apa sih ini? dari tadi was.. wes.. wos...was..wes..wos.., apaan sih ini..?" tanyanya sambil tangannya meraba-raba kasur mencari remote control.
"nngngng...ini loh...tentang penelitian DNA" jawab saya
"penelitian apa? mana sih remotenya,"ujarnya lagi
"DNA," jawab saya lagi sekenanya
"ah ga ngerti, " kata ibu saya lagi
"nggngng...ya udahlah, ganti aja deh.." pasrah saya
"sini remote-nya", katanya lagi.
glek.

Lalu acara pengetahuan kita tentang keagungan DNA manusia berganti dengan sinetron Munajat Cinta ...hehehe