Surat untuk mama
Sebuah surat yang saya temukan di buku agenda mama rahimahallah. Buku itu berisi catatan belanja, pemasukan dan kadang-kadang ungkapan isi hatinya, di periode akhir tahun 80an sampai akhir 90an. Ada keluhan tentang kami, orang-orang yang dikasihinya, lelehan air matanya, namun juga beribu doa bagi kami semua dan kebahagiaan keluarga. Saya lupa kapan menulis surat atau sajak ini, tapi sepertinya saat buku agenda ini tak lagi ditulisi mama, atau saat saya masih kuliah di semester awal. Saya tidak tahu apakah mama sempat membacanya atau tidak. Saya tidak tahu apakah beliau mengerti bahwa saya begitu menyayanginya meskipun saya terlalu sering mengecewakannya. Jika boleh saya sesali satu hal dari kehidupan yang pendek ini, maka itu adalah ucapan yang kini selalu membuat mata ini basah, setiap mengenangnya, setiap mengingat rasa sakitnya dan ketidakberdayaannya karena penyakit yang sempat merenggut senyumnya. Kalimat sederhana yang mungkin tak pernah terucap atau jarang terucap ka...