Wow, I recommend this movie to everyone who loves sports especially american football and Al Pacino...(heheheh..) I hardly remember about the movie details, but I assure you that it is worth to watch...sorry couldn't give you a proper review.. :)
Yesterday I had a chat with my husband about loyalty, in terms of marriage. I asked him, why do some people think marriage is about loyalty ? I think loyalty has nothing to do with marriage. Marriage is merely about responsibility. Once you promise to God and in front of your parents and witnesses, you should take your part of responsibility. God knows human needs other humans to share the burden. Marriage is supposed to function like that. However, for the role that based on gender like conceiving a baby, it's surely on woman. But other than that, it all for shared. parenting --> both delivering meals --> both laundry --> both cleaning house --> both earn living --> either one of both Any couple can discuss what kind of arrangements to make their marriage works comfortably. It would be crazy if a couple don't discuss their arrangement and expect their marriage would go smoothly. But again, please do not include loyalty in that ar...
Apa saja yang terjadi pada tahun 1994? Wow...exactly 30 years a go. Saat itu aku berada di tahun terakhir SMA, usia menjelang 18 tahun. Aku punya gank yang terdiri dari 5 cewek (termasuk aku) dan banyak cowok (jumlah cowoknya nggak jelas, personil tetap mungkin hanya 5 orang saja). Tapi yang jelas kehidupanku berputar bersama keempat temanku ini. Kami semua anak IPS, meski kami nggak bodoh dan nilai-nilai kami bagus, tapi kami juga bukan termasuk bintang kelas. Kebetulan SMA kami adalah yang terbaik di wilayah kota kami, kalau dulu istilahnya SMA favorit. Masuknya disaring dari nilai ebtanas murni (NEM) SMP. Jadi konon yang masuk SMA itu anaknya pintar-pintar. Tapi zaman itu sepertinya anak-anak belajarnya tetap santai, tidak terlalu kompetitif, dan masih banyak mainnya daripada belajarnya. Meski demikian kami ikut les matematika di salah satu guru matematika IPS, Ibu Penny (Rahimahallah), yang rumahnya di daerah Sukapura. Rumah kami sendiri ada yang di Koja, ada yang ...
Saya tergelitik untuk menulis tentang ini, gara-gara topik Si Paling Komen di acara Kis in The Morning Jumat lalu. Jadi host acara tersebut, abah Udjo & uni Ivy Batuta ambil topik ini karena ramai di sebuah platform sosmed, ada seseorang yang bertanya tentang penyesalan terbesar dalam hidup. Kebanyakan menjawab: penyesalan terbesarnya adalah menikah. Kalau cuma satu atau dua orang aja yang menjawab demikian mungkin nggak masalah ya. Tapi ini banyak...sampai-sampai kedua host Kis tersebut penasaran dan melemparkan topik is Marriage Scary? ..dan tahu nggak jawaban pendengar Kis (yang kebanyakan ibu-ibu)? Yep, they mostly answered yes. Banyaknya jawaban yes ini membuat kedua host jadi agak khawatir nantinya orang-orang malah beneran takut menikah, dan akhirnya mengubah topik menjadi: Apa kesulitan terbesar dalam perkawinanmu (yang sudah kamu lewati)? Wah. Saya sendiri paham, mengapa perkawinan yang bermasalah atau gagal itu menyakitkan, bahkan traumatis. Tapi kalau mendengar ...
Comments