PJ GO GREEN!!!
Saya kira, kita sekali lagi patut mengangkat gelas untuk band kesayangan kita: Pearl Jam. Mencintai karyanya, mengagumi personilnya, terlebih lagi menghormati movement mereka. Langkah terpenting band ini adalah soal kepeduliannya pada lingkungan hidup.
Kita semua tahu, isu pemanasan global tengah menghangat dimana-mana. Desember ini, di Bali, konfrensi internasional untuk Climate Change tengah digelar. Amerika, penghasil gas emisi terbesar di dunia, tetap menolak menandatangani Protokol Kyoto. Pearl Jam ada di barisan artis/band yang mendukung kampanye hijau. Tanpa kita sadari, band ini, sudah satu dekade terakhir menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan hidup.
Pearl Jam menyadari isu lingkungan penting terkait dengan aktifitas mereka yang sarat karbon. “Saat kita tur, kita memakai pesawat, bus, banyak van dan mobil. Kita memakai banyak listrik di hotel, di panggung. Ada banyak kendaraan yang datang dan pergi ke tempat pertunjukan. Venue menggunakan banyak daya, dan hampir seluruhnya itu menghasilkan karbon,” gitaris Pearl Jam, Stone Gossard memberi alasan.
Saking pentingnya, Stone pernah rela melewatkan tugasnya sebagai band pembuka untuk The Who pada 23 September 2002 di House of Blues di Chicago karena memiliki komitmen dengan Conservation International Partnership. Tahun 2003, Pearl Jam melakukan eco-audit atas kegiatan bisnis band itu.
Saking pentingnya, Stone pernah rela melewatkan tugasnya sebagai band pembuka untuk The Who pada 23 September 2002 di House of Blues di Chicago karena memiliki komitmen dengan Conservation International Partnership. Tahun 2003, Pearl Jam melakukan eco-audit atas kegiatan bisnis band itu.
Setelah audit itu, Pearl Jam menjalankan konsep carbon neutral untuk semua konser mereka. Setahun kemudian band ini ikut mendanai sejumlah usaha untuk mendapatkan sumber energi alternatif. Salah satu hasilnya ialah pembangunan sumber energi surya di Madison, Wisconsin.
Pada 2005, Pearl Jam mengganti semua armada busnya dan menggunakan kendaraan berbahan bakar biodiesel. Mereka juga membayar sejumlah dana atas sekitar 5700 ton CO2 yang dihasilkan rombongan ini selama tur. Pearl Jam juga menyumbangkan pendapatan mereka sekitar 50.000 dolar untuk pemeliharaan hutan Madagaskar seluas 800 hektar.
Pearl Jam juga telah menginvestasikan lebih dari US$ 120.000 ke sembilan organisasi yang mempelajari perubahan cuaca dan mencari sumber energi baru. Tiga diantaranya American Solar Energy Society, Bonneville Enviromental Foundation, dan Cascade Land Conservacy. “Kami bekerja sama dengan grup-grup ini, untuk mengurangi emisi karbon yang kami hasilkan. Kami berharap Pearl Jam bisa mengurangi kadar emisinya selama perjalanan tur dan bisnis hingga 0 %,” begitu rilis website Pearl Jam.
Band ini juga menduduki peringkat pertama 15 Green Musician and Band versi situs peduli lingkungan Grist (www.grist.org) bersama Green Day, Tom Yhorke, dan The Roots. Menariknya, mereka enggan mempolitisir gerakan ini. “Saya lebih nyaman memikirkan hal ini dalam pola pikir band kami dan apa yang kita lakukan untuk itu,” kata Stone.
Kini, bersandar pada apa yang dilakukan oleh Pearl Jam, apa yang sudah kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan?
Let’s start from your own room!
BY WISNU WAGEKini, bersandar pada apa yang dilakukan oleh Pearl Jam, apa yang sudah kita lakukan untuk menyelamatkan lingkungan?
Let’s start from your own room!
Comments