House Ladder

 Kata orang tua,


hidup berumah tangga itu harus banyak memberi, jangan maunya menerima saja. Prinsip melayani bukan hanya kepada customer atau atasan saja, tapi yang utama kepada suami, orang tua, mertua dan anak-anak. Ini juga berlaku atas suami, fokus utama adalah kebahagiaan istri, karena kalau istrinya senang, biasanya semuanya ikut senang.

Perkawinan bukan tentang menang atau kalah dalam perdebatan, bukan tentang siapa yang mendominasi, atau berapa banyak uang belanja setiap bulannya. Perkawinan adalah penyatuan rezeki, di mana masing-masing pihak menyatukan peruntungannya, keduanya berhak atas bagian yang setara, tidak memandang siapa yang menghasilkan uang yang lebih banyak.

Suami istri adalah satu tim yang memperjuangkan hal yang sama, pakaian bagi satu sama lainnya, saling bantu, saling jaga, saling melindungi. 

Namun alangkah sulitnya mewujudkan itu semua jika suami istri tidak merawat cintanya. Cinta kepada pasangan hanya akan awet apabila kita menutup mata dari pesona lawan jenis lain, takut akan larangan Allah dan menjauhi obrolan yang tak perlu  dengan non mahram.

Pada akhirnya, perkawinan adalah rumah bagi hati yang mendamba kedamaian, karena hanya dari kedamaian, kebahagiaan bisa didapatkan.

Banyak belajar, banyak sabar, banyak doa dan banyak bersyukur. Semoga Allah berikan kekuatan dan keberkahan bagi kita semua dalam menjalani hidup ini.

Aamiin ya Rabbal aalamiin.




#notetomyself #marriage101 #anniversary

Comments

Popular posts from this blog

Marriage and Loyalty

The Year is 1994

Is Marriage Scary?