Doa
Pagi ini saya mendapat email dari seorang teman. isinya tentang hakekat doa.
khas saya, langsung saja introspeksi, seperti apakah doa yang saya panjatkan selama ini?
lebih jauh lagi, apakah saya telah cukup berdoa?
doa seperti apakah yang pantas buat dipanjatkan oleh sorang hamba seperti saya?
Sudah cukup lama saya memahami bahwa shalat itu sebenarnya adalah doa melulu isinya. mulai dari takhbiratul ihram sampai salam, bacaannya doa semua.
jadi apa tidak terlalu berlebihan kalau setelah shalat kita meminta lagi?
akibat spemikiran itu, saya jadi jarang berlama-lama duduk setelah shalat kecuali untuk dzikir ala kadarnya.
Dan lebih parah lagi, ternyata saya sadari, saya malah jarang shalat! hauahahaha...
Begini ya, sebagai mahluk transenden, saya sangat sadar akan ruh ilahiah yang ada di dalam diri saya. Sadar Tuhan banget bouw maksudnya. Tapi kadang saya merasa terlalu cetek bila kita hanya memandang bahwa ritual adalah satu-satunya cara untuk mendekat padaNya, dan lebih cetek lagi kalau ritual dijadikan alat meminta kepadaNya.
gitu loh menurut pandangan saya yang banyak dosa ini..hehe
Taaaapi, bukan berarti saya tidak merasa ritual itu perlu. Sekali lagi sebagai mahluk yang transenden, perasaan butuh Tuhan itu selalu ada dan kadang-kadang saya butuh juga shalat juga. Terutama kalau lagi banyak masalah dan minta penyelesaian yang terbaik. Nah pada saat ini saya akan merasa "mendekati Tuhan dengan cara yang paling hina".
.....
Dan sebagai sharing aja nih, saya sering merasa Tuhan memandangi saya sambil tersenyum, sementara para malaikat geleng-geleng kepala melihat (kelakuan) saya.
Yah itu hanya perasaan saya aja siiyhh...heuheu..Wahai Tuhan dan malaikat, jangan marah ya plisss...
khas saya, langsung saja introspeksi, seperti apakah doa yang saya panjatkan selama ini?
lebih jauh lagi, apakah saya telah cukup berdoa?
doa seperti apakah yang pantas buat dipanjatkan oleh sorang hamba seperti saya?
Sudah cukup lama saya memahami bahwa shalat itu sebenarnya adalah doa melulu isinya. mulai dari takhbiratul ihram sampai salam, bacaannya doa semua.
jadi apa tidak terlalu berlebihan kalau setelah shalat kita meminta lagi?
akibat spemikiran itu, saya jadi jarang berlama-lama duduk setelah shalat kecuali untuk dzikir ala kadarnya.
Dan lebih parah lagi, ternyata saya sadari, saya malah jarang shalat! hauahahaha...
Begini ya, sebagai mahluk transenden, saya sangat sadar akan ruh ilahiah yang ada di dalam diri saya. Sadar Tuhan banget bouw maksudnya. Tapi kadang saya merasa terlalu cetek bila kita hanya memandang bahwa ritual adalah satu-satunya cara untuk mendekat padaNya, dan lebih cetek lagi kalau ritual dijadikan alat meminta kepadaNya.
gitu loh menurut pandangan saya yang banyak dosa ini..hehe
Taaaapi, bukan berarti saya tidak merasa ritual itu perlu. Sekali lagi sebagai mahluk yang transenden, perasaan butuh Tuhan itu selalu ada dan kadang-kadang saya butuh juga shalat juga. Terutama kalau lagi banyak masalah dan minta penyelesaian yang terbaik. Nah pada saat ini saya akan merasa "mendekati Tuhan dengan cara yang paling hina".
.....
Dan sebagai sharing aja nih, saya sering merasa Tuhan memandangi saya sambil tersenyum, sementara para malaikat geleng-geleng kepala melihat (kelakuan) saya.
Yah itu hanya perasaan saya aja siiyhh...heuheu..Wahai Tuhan dan malaikat, jangan marah ya plisss...
Comments