Posts

Showing posts from December, 2024

Surat untuk mama

Sebuah surat yang saya temukan di buku agenda mama rahimahallah.  Buku itu berisi catatan belanja, pemasukan dan kadang-kadang ungkapan isi hatinya, di periode akhir tahun 80an sampai akhir 90an.  Ada keluhan tentang kami, orang-orang yang dikasihinya, lelehan air matanya, namun juga beribu doa bagi kami semua dan kebahagiaan keluarga. Saya lupa kapan menulis surat atau sajak ini, tapi sepertinya saat buku agenda ini tak lagi ditulisi mama, atau saat saya masih kuliah di semester awal. Saya tidak tahu apakah mama sempat membacanya atau tidak. Saya tidak tahu apakah beliau mengerti bahwa saya begitu menyayanginya meskipun saya terlalu sering mengecewakannya. Jika boleh saya sesali satu hal dari kehidupan yang pendek ini, maka itu adalah ucapan yang kini selalu membuat mata ini basah, setiap mengenangnya, setiap mengingat rasa sakitnya dan ketidakberdayaannya karena penyakit yang sempat merenggut senyumnya. Kalimat sederhana yang mungkin tak pernah terucap atau jarang terucap ka...

IRT banget

Saya pernah membaca novel Please Look After Mom karya salah satu penulis Korea,  ada bagian yang menceritakan si tokoh Mom ini hampir seumur hidupnya dihabiskan untuk urusan dapur saja. Masak untuk suami, anak-anak serta berbagai perayaan, praktis seharian ngurusin sarapan, bekal sekolah, makan siang dan makan malam saja (plus bebenah rumah, tentunya). Lah kok relate banget ya sama keseharian saya? Hahaha Rasanya 50% fikiran ibu rumah tangga dihabiskan untuk "masak apa siang ini?" "Cemilan apa yang enak untuk sore nanti?" "Makan apa ya untuk nanti malam?" Tiap hari ya begitu saja. Dan asal tahu saja ya, untuk memasak hasil bumi menjadi makanan lezat itu prosesnya tidak selalu sederhana. Ada proses belanja, tawar menawar, antri bayar, mencuci, membersihkan, memotong, mengiris, merebus, menumis dsb. Belum lagi mencuci perabotan perang macam panci, wajan, pisau, talenan dll. Panjang dan melelahkan. Jadi wajar kalo mamak uring-uringan bila masakannya tid...

Tentang Geng

Bukan...bukan mau cerita soal geng motor... Jadi gini ceritanya... Beberapa hari yang lalu bungsuku yang masih kelas 3 SD ngomong ke aku. Ma, kenapa sih mama nggak nge-geng sama mamanya temen-temen aku. Lalu dia sebutkan deh nama-nama teman-temannya yang sering nongkrong di rumah salah satu temannya kalau jam penjemputan. Aku cuma nyengir. Yaa gimana yhaa. Dari zaman kakak-kakaknya masih wajib belajar 12 tahun juga aku mah nggak pernah mengakrabkan diri sama mamah-mamah yang lain. Tapi dulu sih alasannya karena sibuk cari nafkah hehehe. Sebenarnya aku nggak terlalu timid juga, aku masih bergaul, kalau ada acara ngumpul-ngumpul, aku hadir kok. Di grup juga aktif. Cuma ya mungkin krn age gap yg lumayan, jadi aku suka ngerasa cringy sendiri kalau ngobrol dengan mamah-mamah milenial. Ngngngng...monmaap ini excuse banget sih...hehe Sebenarnya aku tuh sama temen seangkatan aja garing. Jokes aku seringkali nggak nyambung, atau jarang ada yang paham aja gitu, semacam aku berasal dari planet la...