Alhamdulillah, saya sudah berada di Jakarta kembali dengan selamat. Hari Selasa tanggal 19 lalu saya mendapat tugas dari kantor ke Sumba Timur, berkaitan dengan rencana ekspansi proyek jarak pagar perusahaan tempat saya bekerja, ke arah yang "lebih benar"...hehehe...(supaya tidak mempengaruhi tanaman pangan soalnya...) Kebetulan saat saya berkunjung ke sana, cuaca sedang musim hujan, sehingga tidak sempat merasakan panasnya Sumba yang terkenal itu. konon, musim kemarau disana sangat kering, bisa mencapai 35 derajat C, dan kondisi tanah pun retak-retak seperti di Afrika. (kaya' udah pernah ke Afrika aja...;) jadi meski sepanjang hari perjalanan diselimuti mendung dan hujan rintik-rintik, saya cukup menikmati, karena mata saya dihibur oleh hijaunya padang rumput yang luas tak terhingga dan pemandangan dramatis mulai dari beringin batu yang unik, sampai hilir mudiknya hewan di jalan-jalan aspal Sumba. Pemda Sumtim sendiri berupaya secara massive membangun infrastr...